Matahari Tutup Satu Gerai di Bogor, Belasan Gerai Lain Menunggu Nasib
PT Matahari Department Store menutup gerai mereka di Kota Bogor, Jawa Barat. Penutupan ini menambah rentetan panjang gerai ritel yang ditutup sejak pandemi Covid-19.
Kabar penutupan Matahari ramai disampaikan sejumlah akun media sosial seperti @txtdaribogor dan @ @bogorfess_. Dalam cuitannya, mereka mengabarkan gerai Matahari di Kota Bogor tutup per 16 September.
"Kami informasikan bahwa terhitung tanggal 16 September toko kami ditutup untuk umum. Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda selama ini. Matahari masih dapat melayani Anda di gerai terdekat, antara lain Matahari Ekalokasari dan Matahari Cibinong City Mall" demikian tulis cuitan tersebut.
Dikutip dari IDX Channel.com, Matahari juga akan segera melakukan penutupan empat gerai, antara lain berlokasi di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bogor. Corporate Secretary and Legal Director Matahari Department Store Miranti Hadisusilo mengatakan perusahaan masih terus memonitor perkembangan sembilan gerai lain yang rencananya akan ditutup.
"Semua gerai masih dimonitor, belum tentu tahun ini tutup 13 gerai," tutur Miranti, seperti dikutip IDX Channel.
Pada April lalu, Matahari sudah mengumumkan akan menutup 13 gerai pada tahun ini. Selain itu, perusahaan juga mengawasi 23 gerai dengan cermat dan memantau 10 gerai lain untuk ditindaklanjuti dengan strategi efisiensi. Kendati demikian, perusahaan membuka satu gerai baru di Balikpapan, Kalimantan Timur pada April 2021.
Perusahaan ritel ini memiliki 147 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Matahari juga menjalankan bisnisnya secara online melalui Matahari.com.
Bisnis Matahari sebenarnya sudah memulai membaik pada semester I tahun 2021. Pada periode Januari-Juni tahun ini, Matahari membukukan keuntungan sebesar Rp 532,5 miliar rupiah, berbanding terbalik dengan rugi sebesar Rp 357,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,19 triliun pada semester pertama tahun ini, lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp 1,44 triliun.
Dalam keterbukaan informasi bursa Juni lalu, Matahari mengatakan ada 100 gerai yang terdampak atas pengurangan jam operasional, meningkat 26 gerai sejak pembatasan dimulai. Dari 100 gerai tersebut, wilayah Jawa, termasuk Jabodetabek, mengalami dampak tertinggi.
Sebanyak 71 gerai berada di Jawa, 19 gerai di Sumatera, 4 gerai di Kalimantan, dan lainnya di luar wilayah tersebut.
Matahari menjelaskan 100 gerai tersebut merepresentasikan 67% dari jumlah gerai Matahari dan 71% dari total penjualan. Gerai-gerai ini terkena dampak atas pengurangan jam operasional, dimana beberapa gerai harus tutup jam 6 sore.
Matahari adalah satu dari sekian banyak toko ritel yang menutup gerai pada tahun ini. PT Hero Supermarket Tbk juga menutup seluruh gerai supermarker Giant mulai 1 Agustus 2021. Penutupan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Melemahnya daya beli dan pembatasan mobilitas membuat bisnis ritel anjlok sejak pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor terkontraksi 1,30% pada tahun 2020.
Sektor tersebut memang tumbuh 4,77% pada kuartal II tahun 2021 tapi lebih dikarenakan basis perhitungan yang rendah dari tahun sebelumnya.