Indonesia Incar Investasi Hingga Rp 250 Triliun Melalui Ajang G20
Indonesia menargetkan bisa menarik investasi sebesar Rp 200 triliun-Rp 250 triliun melalui penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November mendatang.
Hingga kini, pemerintah terus menyusun rencana dan target rinci terkait penarikan investasi melalui ajang tersebut.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan fokus investasi yang dikejar Indonesia adalah mereka yang mau melakukan hilirisasi di dalam negeri. Beberapa sektor yang akan difokuskan adalah pariwisata, perkebunan, batu bara, dan nikel.
"Pemerintah Indonesia dala memanfaatkan momentum (presiden) G20 adalah mendorong investasi yang berkelanjutan dan inklusif (ke dalam negeri). Indonesia harus berada di posisi terdepan untuk bagaimana memainkan perannya," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2).
Bahlil menambahkan target investasi pada tahun 2022 mencapai Rp 1.200 triiun, atau naik 33,33% dibandingkan target tahun lalu.
Selain pada proses hilirisasi, Bahlil berujar kriteria investasi lain yang dikejar adalah industri energi baru dan terbarukan. Menurut Bahlil, salah satu industri yang tergabung dalma kriteria itu adalah industri kendaraan berlistrik.
Bahlil menyampaikan bahwa hanya Indonesia yang membangun industri sel baterai secara terintegrasi di dunia. Bahlil berpendapat industri kendaran berlistrik mampu mengejar target investasi yang ramah lingkungan dan berkeadilan.