Kominfo Targetkan Jaringan 5G Sudah Merata di Indonesia Pada 2025

Fahmi Ahmad Burhan
8 Februari 2022, 11:27
5G, teknologi 5G, kominfo
ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/aww.
Sejumlah warga berkumpul di satu tempat untuk bisa berkomunikasi menggunakan telepon genggam di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/10/2021). Meskipun layanan komunikasi seluler jaringan 4G telah tersedia, masyarakat mengeluhkan kualitas komunikasi yang tidak memadai

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan jaringan internet generasi kelima atau 5G merata di Indonesia pada 2024 sampai 2025. Untuk itu, Kominfo gencar melakukan penataan spektrum atau refarming hingga membangun ekosistem 5G. 

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan, target 5G merata hingga 2024 yang Kominfo canangkan berkaca pada implementasi 4G.

Jaringan internet itu membutuhkan waktu enam hingga tujuh tahun untuk bisa merata di Indonesia.

 "Maka 5G tentu kami harapkan akan bisa lebih cepat dari 4G. Sejak diimplementasikan 2021, kami harapkan 2024 sampai 2025 sudah bisa meluas dan merata seperti halnya kondisi 4G," katanya dalam Webinar Road to Indonesia 5G Security Readiness, kemarin (7/2).

 Ismail mengatakan, penerapan 5G mesti tepat waktu dan tepat sasaran. Sebab, apabila terlalu cepat, kemungkinan besar Indonesia akan menanggung biaya pembelajaran dari teknologi 5G. 

Namun, apabila terlalu lambat, Indonesia hanya akan menjadi pasar dan tidak bisa ikut serta menjadi tuan rumah di negeri sendiri.  

“Jadi harus atur ritme dan timing-nya agar implementasinya benar-benar produktif buat kepentingan bangsa dan negara,” kata Ismail.

 Agar implementasi 5G tepat waktu, kementerian gencar melakukan penataan ulang (refarming) spektrum frekuensi. Tahun lalu misalnya, Kominfo melakukan refarming spektrum pita frekuensi 2,3 GHz. 

 Refarming spektrum dilakukan agar layanan 5G yang sudah digelar beberapa operator seluler Tanah Air menjadi lebih baik.

 Refarming spektrum merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas konektivitas digital.

Refarming memungkinkan kualitas layanan 5G menjadi lebih baik, dan pemanfaatan 4G juga akan semakin optimal. 

Refarming mesti dilakukan sebab, ketersediaan spektrum frekuensi menjadi salah satu persoalan dalam pengembangan teknologi 5G di Indonesia.

Dari sisi frekuensi, 5G membutuhkan semua jenis lapisan frekuensi dari yang rendah atau 700 Mhz, tengah 2,6 Ghz dan tinggi 3,5 Ghz. 

Spektrum 700 Mhz untuk memperluas cakupan 5G. Sedangkan 2,6 Ghz untuk meningkatkan kapasitas internet. Lalu 3,5 Ghz untuk mengurangi latensi atau keterlambatan pengiriman data antarperangkat.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...