Yelooo Integra Targetkan Pendapatan Rp 143 Miliar pada Kuartal I
PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) atau Passpod membidik pendapatan sebesar Rp 143 miliar pada kuartal I 2022. Target itu naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,5 miliar.
Optismisme ini tidak lepas dari capaian Perseroan pada akhir tahun lalu.
Hingga kuartal III tahun 2021, YELO memang masih mencatatkan rugi sebesar Rp 19,67 miliar. Rugi disebabkan besarnya beban pokok penjualan.
Namun, pada periode Januari-September 2021, YELO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 13,1 miliar, meningkat 495% dibandingkan Rp 2,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Beban pokok pendapatan meningkat Rp 30,03 miliar pada Januari-September 2021, melonjak dari Rp 15,37 miliar pada periode yang sama tahun 2020.
Pada kuartal I tahun 2o21, YELO mencatatkan pendapatan Rp 1,5 miliar tetapi masih menelan rugi Rp 6,12 miliar.
"Tahun ini, perseroan optimistis dapat meningkatkan kinerja positif dengan menargetkan laba kotor sebesar Rp 800 juta," kata Direktur Utama YELO, Wewy Susanto dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (3/2).
Adapun kontribusi pendapatan terbesar YELO berasal dari penjualan data internet dan produk digital di pasar domestik.
Kedua produk tersebut merupakan strategi bisnis YELO dalam mengatasi turunnya angka penjualan akibat pandemi Covid-19.
Wewy mengatakan, untuk melanjutkan kinerja positif tahun ini, perseroan telah menyelesaikan kesepakatan dengan menambah kepemilikan saham di PT Telemedia Komunikasi Pratama (Digital ISP) yang sebelumnya 49% menjadi 99%.
Melalui langkah korporasi ini, YELO makin berkomitmen dalam pengembangan ekosistem digital berbasis konektivitas di Indonesia.
Sebagai informasi, Telemedia sendiri merupakan Digital ISP (Internet Service Provider) yang memiliki brand bernama Viberlink.
Telemedia berkomitmen menghadirkan akses internet cepat ke seluruh pelosok desa dengan menggunakan jaringan fiber optic di sepanjang Pulau Jawa.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan tender offer atas saham YELO, aksi korporasi perseroan tersebut telah sukses dilaksanakan dan berakhir pada 22 Januari 2022.
Penawaran tender tersebut digelar oleh pengendali baru, PT Artalindo Semesta Nusantara. Wewy menyebut, langkah penambahan kepemilikan saham ini menunjukkan komitmen Artalindo terhadap perkembangan bisnis YELO di masa yang akan datang.
Selain itu, YELO juga fokus menggarap internet cepat berbasis fiber optic di desa maupun kota di wilayah tier-2 dan tier-3. YELO menilai, kebutuhan internet di pasar dalam negeri cenderung meningkat tajam selama pandemi khususnya di daerah terpencil yang kurang mendapatkan akses internet.
“Saat ini YELO fokus dalam menggarap bisnis internet cepat, dengan tujuan dapat mewujudkan rencana YELO yang
menargetkan akan membawa internet cepat ke 50 desa di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada kuartal I 2022. Setelah itu, kami akan melanjutkan ke desa-desa berikutnya,” kata dia.