Hindari Pajak Rp 120 Triliun, Microsoft Beli LinkedIn dengan Utang

Maria Yuniar Ardhiati
14 Juni 2016, 14:56
Microsoft
marketingland.com

Microsoft telah mengumumkan rencananya mengakuisisi jejaring sosial LinkedIn, pada Senin (13/6) lalu. Melalui perjanjian antarkedua perusahaan ini, Microsoft akan membayar US$ 196 per lembar saham LinkedIn, atau senilai total US$ 26,2 miliar (setara dengan Rp 351,1 triliun). Yang menarik, meski seluruh pembayaran dilakukan secara tunai, Microsoft mendanai hajatan tersebut dengan cara berutang.   

Sebenarnya, raksasa teknologi ini memiliki uang berlimpah hanya untuk membeli LinkedIn. Dana kasnya mencapai empat kali lebih besar dari nilai akuisisi tersebut. Namun, Microsoft memilih berutang untuk membiayai aksi korporasi tersebut.

Advertisement

Chief Financial Officer Micrososft Amy Hood menyatakan pihaknya berencana menggunakan utang untuk pembiayaan utama akuisisi LinkedIn. Namun ia tidak menyebut jumlah pinjamannya. (Baca: Popularitas Path Merosot Tajam Dikalahkan Aplikasi Tahu Bulat)

Dengan cara tersebut, Microsoft tidak perlu membawa dananya yang tersimpan di luar negeri masuk ke Amerika Serikat (AS). Alhasil, mereka terhindar dari kewajiban pembayaran pajak sebesar 35 persen.

Praktik tersebut menuai sorotan tajam dari banyak pihak, di samping soal transaksi integrasi bisnis Microsoft-LinkedIn tersebut. “Dunia ini aneh. Sebuah perusahaan bisa melakukan akuisisi melalui utang karena tidak ingin membayar pajak,” ujar Direktur Eksekutif lembaga riset dan advokasi Citizens for Tax Justice, Robert McIntyre, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (14/6). (Baca: Microsoft dan Facebook Bangun Kabel Raksasa Kejar Kecepatan Super)

Microsoft memiliki lebih dari US$ 100 miliar yang terparkir di akun offshore. Jika hendak menarik dana tersebut kembali ke AS, mereka harus membayar pajak yang besar. Secara keseluruhan, potensi nilai penghindaran pajaknya tahun ini senilai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 120,6 triliun.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement