Kericuhan Memanas di DPR, Polisi Antihuru-hara Diterjunkan
Demonstrasi hari ini di sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, diwarnai kericuhan. Kericuhan dipicu oleh massa yang tiba-tiba datang ke arah keramaian dan melemparkan batu serta bom molotov. Semakin malam, kericuhan semakin memanas.
Kericuhan ini bermula ketika massa aksi dan polisi tengah rehat magrib. Polisi ketika itu meminta agar massa membubarkan diri. “Adik-adik mahasiswa dan pelajar lebih baik membubarkan diri,” kata polisi dari atas mobil komando.
Di saat bersamaan, ada massa yang datang ke arah keramaian melalui jalur tol dalam kota arah Grogol. Alih-alih mendengar peringatan polisi, mereka melempar batu dan kayu. Mereka juga menembakkan petasan dan bom molotov ke arah polisi.
(Baca: Mahasiswa dan LSM Sorot Aksi Polisi Halangi Demo di Depan Gedung DPR)
Polisi membalas lemparan batu itu dengan tembakan gas air mata. Akibatnya, massa aksi dipukul mundur hingga ke arah Senayan dan Semanggi. Saat ini, polisi masih terus meminta massa membubarkan diri. “Sudah cukup teman-teman. Tidak ada gunanya lagi. Lebih baik kalian kembali,” ujar polisi.
Adapun, polisi antihuru-hara dari satuan Brimob dan polisi berpakaian preman sudah masuk ke areal kericuhan. Ada beberapa orang yang ditangkap dan dibawa ke dalam gedung DPR.
Sebelumnya, massa yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan buruh tak bisa berdemonstrasi langsung di depan gedung DPR. Ini lantaran polisi menutup jalan dengan pagar beton dan kawat duri, tepatnya di simpang Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Stasiun Palmerah dan Grogol, serta simpang yang mengarah ke Senayan.