Berita Halodoc Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Astra International melalui anak usaha Astra Digital Internasional kembali menyuntik modal startup kesehatan Halodoc.

Astra International dikabarkan akan menyuntik modal startup kesehatan Halodoc dalam putaran pendanaan lebih dari US$ 50 juta.

Startup Halodoc menggunakan 50 layanan Amazon Web Services, termasuk teknologi machine learning dan cloud. Penggunaan teknologi ini diklaim meningkatkan efisiensi 20%.

Layanan jarak jauh Halodoc semakin meningkat saat pandemi corona. Ada chatbot khusus terkait risiko virus corona hingga layanan konsultasi psikologis.

BPOM dikabarkan meminta startup kesehatan Halodoc menghapus daftar obat keras.

WEF membahas soal peran startup berbasis teknologi seperti Halodoc dalam menangani pandemi corona, dan tren penggunaannya ke depan.

Astra International berpotensi tambah kepemilikan di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Kemudian, perusahaan akan mengintegrasikannya dengan aplikasi kesehatan Halodoc

Halodoc membantah kabar telah melakukan PHK massal. Lalu apa yang dilakukan oleh startup kesehatan ini hingga muncul rumot layoff?

Jumlah pengguna baru layanan telemedicine di Indonesia mencapai 44%. Alasan utamanya karena terpapar Covid-19.

Sebanyak 18 dari 33 kerentanan pada proktol transfer data di aplikasi kesehatan, bersifat kritis. Jumlahnya melonjak 10 kali lipat dalam setahun.

CEO Halodoc Jonathan Sudharta membongkar cerita di belakang layar bagaimana aplikasi telemedik membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Bundamedik (BMHS) akan gencar mengembangkan teknologi tahun ini, salah satunya robot bedah. Selain itu, menggaet lebih banyak startup kesehatan.

Potensi pasar bisnis kesehatan digital di Asia diperkirakan US$ 100 miliar pada 2025. Startup pun masif mengadopsi IoT hingga AI, termasuk Halodoc.

Halodoc meluncurkan layanan Bidanku yang berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara ibu hamil dan bidan.

Riset Kaspersky menunjukkan, 30% penyedia layanan kesehatan mengalami kasus ketika pegawai membahayakan data pasien selama proses telemedicine. Apa dampaknya?