Menyulap Limbah Kayu Menjadi Barang Ekspor Show
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Image title
Oleh Antara
27 Agustus 2022, 10:00

Foto: Menyulap Limbah Kayu Menjadi Barang Ekspor

Limbah kayu pada umumnya untuk kayu bakar. Namun, limbah ini dapat menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.

Tentu perlu ide dan kreativitas tinggi dalam memanfaatkannya. Setidaknya ide cemerlang tersebut telah diwujudkan oleh Irfan Adi Siswanto, seorang pengusaha bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan yang mendirikan PT Anakkayu Bangun Nusantara.

Irfan memanfaatkan sisa tebangan pohon ulin yang dulunya ditanam pada era kolonial. Bonggol beserta akarnya yang masih tertinggal di hutan diolah menjadi beragam produk kerajinan.

Pohon ulin yang memiliki sebutan lain yaitu kayu besi  terkenal dengan kekuatan dan keawetannya. Kayunya tahan rayap serta tidak lapuk jika terendam air. Pohon tersebut merupakan tumbuhan khas di Pulau Kalimantan.

Sebenarnya usaha yang dirintisnya sejak 2017 ini bermula dari produksi perabotan mebel secara custom atau sesuai pesanan. Usahanya lalu berkembang menjadi produksi kerajinan beragam alat dapur, miniatur dan perhiasan berbahan kayu dan tempurung buah kemiri.

Berbagai kerajinan yang diberi merk Uleen tersebut menjadi produk unggulan yang kini berhasil mengangkat usahanya. Perusahaan  sempat mengikuti pameran di Seoul, Korea Selatan pada  2019.

Di sana, sebuah talenan Uleen dapat laku 30 ribu won atau setara Rp 450 ribu. Bahkan dalam tiga hari sebanyak 70 buah talenan habis terjual. Angkanya melebihi ekspetasi Irfan.

Hal itulah menyebabkan produk tersebut bisa memperluas pasarnya hingga ekspor ke beberapa negara Asia dan Eropa, seperti Jepang, Singapura dan Inggris. Meskipun volume ekspornya belum mencapai satu kontainer tapi  dapat  diekspor bersama dengan produk mebel Jepara yang sudah memiliki pasar internasional lebih dahulu.

Omzet Uleen berkembang dari hanya Rp 20 juta sebulan pada 2019 dengan dua orang karyawan kini mencapai Rp 150 juta sebulan. Irfan kini memperkerjakan 25 orang karyawan. Sekitar 70% omzetnya berasal dari ekspor dan sisanya dari pasar domestik.

Perjalanan usaha tersebut tidak lepas dari program pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas dan skala UMKM.

Selain itu perusahaan yang menjadi mitra UMKM binaan Bank Indonesia itu juga turut berpartisipasi sebagai salah satu produk unggulan dalam acara Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang digelar di Taman Siring Nol Kilometer Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 22 Juli hingga 24 Juli 2022.

Foto dan Teks: Bayu Pratama S.
Editor: Nyoman Budhiana

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami