Perbankan Menjawab Tantangan Komitmen Green Banking

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
5 September 2022, 16:06
HSBC bersama sekitar 115 perbankan global dari 41 negara bekerja sama membentuk Net-Zero Banking Alliance.
Katadata

Emisi karbon dari pembakaran energi dan aktivitas industri di skala global mengalami peningkatan sepanjang 2021. Data International Energy Agency (IEA) menyebutkan, emisi karbon dunia pada 2021 terbanyak dari Tiongkok mencapai 11,94 gigaton CO2.

Informasi di atas dikutip dari Databoks Katadata. Dikemukakan pula bahwa jika ditotalkan, pada 2021, emisi karbon pada skala global mencapai 36,3 gigaton CO2. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

IEA mencatat juga, emisi karbon global tahun lalu terbanyak berasal dari pembakaran batu bara dan gas alam. Peningkatan emisi karbon pun terjadi hampir di seluruh negara, yang terbesar adalah Brasil, India, Tiongkok, Amerika Serika, dan negara-negara Uni Eropa.

Adapun, saat ini negara-negara di dunia tengah mengarah kepada implementasi praktik bisnis berkelanjutan menuju ekonomi nol emisi karbon. Dan Asia dinilai memegang peran krusial dalam perjalanan dunia menuju target emisi nol, termasuk Indonesia. Upaya menekan emisi karbon di kawasan Asia diperkirakan membutuhkan biaya US$66 triliun.

Pembiayaan terhadap ekonomi hijau membutuhkan komitmen dan keterlibatan erat antara swasta, investor, maupun pemerintah. Pasalnya, negeri ini butuh dana superjumbo untuk membiayai dampak perubahan iklim dan menetralkan emisi karbon.

Mengutip pemberitaan Katadata bertajuk “Akrobat Gali Lubang Menambal Ongkos Besar Ekonomi Hijau”, dikemukakan bahwa kebutuhan dana untuk mewujudkan penurunan emisi karbon berdasarkan target Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 29 persen sampai 2030 sebesar Rp3.779,63 triliun, setara Rp343,6 triliun per tahun.

Pendanaan yang berasal dari pemerintah tak lebih dari 34 persen setiap tahun. Oleh karena itu, kekurangannya harus ditambal dari nonpemerintah, misalnya sektor swasta, perbankan, masyarakat, hingga mitra kerja sama internasional, baik bilateral dan multilateral.

Ya, sektor perbankan memiliki peran strategis dalam mewujudkan target Indonesia nol emisi karbon pada 2060. Perbankan juga menyadari, mereka perlu cepat beradaptasi, salah satunya HSBC.

Oleh karena itu, HSBC bersama sekitar 115 bank global dari 41 negara bekerja sama membentuk Net-Zero Banking Alliance. Aliansi ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan pembiayaan hijau.

Group Chief Sustainability Officer HSBC Dr. Celine Herweijer mengutarakan, wujud komitmen dukungan pihaknya terhadap green banking misalnya dengan menghentikan pembiayaan untuk pembangkit listrik bertenaga batu bara. Kebijakan ini dimulai dari Uni Eropa pada 2030, lalu semua kawasan pada 2040.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...