Sejarah Rumah Sakit Sulianti Saroso yang Jadi Rujukan Virus Corona

Pingit Aria
3 Maret 2020, 14:16
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Pemerintah telah memastikan dua orang positif terjangkit virus corona atau Covid-19. Keduanya kini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Sejarah RSPI Sulianti Saroso bermula dari didirikannya stasiun karantina di daerah pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Fungsi utama stasiun karantina ini adalah menampung penderita penyakit cacar di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sepanjang 1964-1970, stasiun karantina ini tercatat menampung 2.358 penderita cacar.

Advertisement

Di lokasi yang sama, pada 17 Juni 1992, Menteri Kesehatan Dr Adhyatama meresmikan dimulainya proyek pembangunan rumah sakit infeksi. Dana pembangunan rumah sakit ini adalah berasal dari hibah murni Pemerintah Jepang (JICA) sebesar 2,45 yen atau sekitar Rp 250 miliar (kurs saat ini).

Rumah sakit inilah yang kemudian diresmikan dengan nama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan pada 21 April 1995. Tak lagi sebatas karantina cacar, fungsi rumah sakit pun diperluas.

(Baca: Panduan Mencegah Penyebaran Virus Corona di Tempat Kerja)

RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso kini membuka pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, operasi dan ICU. Rumah sakit ini juga dimanfaatkan untuk penelitian dan pendidikan tenaga kesehatan.

Karena memiliki fasilitas yang memadai dalam penanganan infeksi, RSPI Sulianti Saroso pun menjadi rujukan dalam beberapa kasus yang menyita perhatian publik. Di antaranya, SARS, flu burung, difteri, dan saat ini, virus corona atau Covid-19.

Julie Sulianti Saroso

Nama RSPI Sulianti Saroso diambil dari nama seorang dokter perempuan, Julie Sulianti Saroso. Lahir di Karangasem, Bali pada 10 Mei 1917, Sulianti Saroso lulus dari sekolah tinggi kedokteran (GHS) di Batavia (Jakarta) pada 1942.

Ia kemudian pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya pada 1950-1951 hingga mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Pada 1962, ia memperoleh gelar Master of Public Health dengan spesialisasi Tropical Medicine.

Tiga tahun kemudian, ia memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement