10 Tahun Hari Batik, Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Unesco

Pingit Aria
2 Oktober 2019, 11:07
batik, hari batik nasional
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Siswa SD belajar membatik di Kampung Batik Neglasari, Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/10/2019). Kegiatan pelatihan membatik yang diadakan para perajin batik di kampung tersebut selain dalam rangka Hari Batik Nasional sekaligus sebagai upaya pengenalan dan melestarikan batik tulis khas Bogor kepada generasi muda.

Telah satu dekade Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Penetapan ini berdasarkan pengakuan Unesco terhadap batik sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009.

Pengakuan batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco memerlukan proses yang cukup panjang. Sebab, usulan Indonesia disampaikan sejak 3 September 2008 yang kemudian diterima secara resmi UNESCO tanggal 9 Januari 2009.

Tahap selanjutnya, batik harus melalui pengujian tertutup UNESCO di Paris pada 11-14 Mei 2009. Hasilnya, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia. Unesco menetapkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia dalam kategori warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009.

(Baca: Ekspor Batik Indonesia Semester I 2019 Tembus Rp 253 Miliar)

Arsip Harian Kompas pada 3 Oktober 2009 menyebutkan, dari 76 seni dan budaya warisan dunia yang diakui UNESCO saat itu, batik adalah satu-satunya yang berasal dari Indonesia. Adapun Tiongkok ketika itu menyumbangkan 21 dan Jepang menyumbangkan 13 warisan.

Sebagai penghargaan terhadap batik sebagai warisan budaya kala itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 mengenakan batik. Tradisi itu pun dilanjutkan hingga hari ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...