Positif Covid-19 di RI Tambah 3.520 Orang, Kurva Kasus Jakarta Landai
Delapan bulan sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia, penularan virus corona masih terus terjadi di Tanah Air. Hari ini, Selasa (27/10), kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.520 kasus. Angka itu didapat dari pemeriksaan terhadap 37.438 spesimen dalam sehari
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 396.454 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Meski kasus positif terus bertambah, semakin banyak pula pasien yang sembuh setelah sempat terinfeksi virus corona. Dalam sehari, Satgas Penanganan Covid-19 mencatatkan penambahan 4.576 pasien Covid-19 yang sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang menunjukkan negatif virus corona. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 322.248 orang sejak awal pandemi.
Bagaimanapun, masih ada kabar duka dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Ada penambahan 101 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam 24 jam terakhir. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13.512 orang.
Dengan sejumlah perubahan data itu, maka kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Selasa ini mencapai 60.694 orang. Di antara mereka ada yang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Selain kasus positif, Satgas juga mencatat ada 169.479 orang yang berstatus supek. Kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi yang ada di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Secara rinci, ada 502 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang sudah mencatat adanya kasus Covid-19. Ini berarti pandemi sudah berdampak ke lebih dari 97% wilayah Indonesia.
Kasus Covid-19 di Jakarta
DKI Jakarta masih menjadi daerah penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Indonesia. Bagaimanapun, kurva penularan virus corona di Ibu Kota cenderung melandai.
Hari ini jumlah tambahan kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 781. Dalam sepuluh hari terakhir, hanya sekali penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta melampaui angka seribu, yakni pada pada tanggal 24 Oktober 2020 sebanyak 1.062 kasus.
Sepanjang 24 jam terakhir, sebanyak 10.246 spesimen dites Covid-19 di DKI Jakarta. Jumlah itu mencapai 29% dari total spesimen yang dites di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Transisi. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan agar masyarakat tetap berperan aktif dalam memutus rantai penularan corona. Caranya dengan menerapkan Gerakan 3M yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Pemprov dapat menerapkan rem darurat apabila terjadi penularan yang mengkhawatirkan,” kata Anies dalam keterangan tertulis Minggu (25/10).
Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, Gerakan 3M lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif. "Jadi adaptasinya bukan adaptasi individu, melakukan 3M, protokol kesehatan, tetapi juga adaptasi dalam menjalankan kegiatan ekonominya," kata Wiku.
Wiku menunjukkan bahwa beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan masker bedah dapat menurunkan risiko penularan hingga 70%. Yang paling utama, menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan