Masyarakat Masih Menabung THR, Pemerintah Harus Genjot Belanja

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR) saja tak cukup mendorong konsumsi di triwulan II 2021. Sebab, masyarakat cenderung masih cenderung menyimpan dana dibanding membelanjakannya di masa pandemi Virus Corona.
"Kalau kita lihat, data menunjukkan bahwa orang kelas menengah bawah dengan tabungan 100 juta ke bawah itu masih menyimpan di bank. Mereka masih jaga-jaga," ujar Aviliani dalam diskusi daring, Jakarta, Senin (26/4).
Dia menjelaskan, meskipun THR dibayar penuh tahun ini belum tentu konsumsi akan langsung terangkat. "Kebutuhan sekunder lebih dikurangi, karena lebih mengutamakan kebutuhan primer,” ujarnya.
Bagaimanapun, untuk mendorong belanja masyarakat, ia mendukung keputusan pemerintah yang tetap mengizinkan tempat wisata dan pusat-pusat perbelanjaan, meskipun mudik dilarang. Yang penting, protokol Kesehatan harus tetap dijalankan.
Dengan demikian di Triwulan II-2020, faktor yang diharapkan menjadi penggerak konsumsi adalah belanja pemerintah. Belanja tersebut dapat berupa pembangunan infrastruktur yang semakin masif serta berbagai bantuan sosial.
"Pemerintah harus lebih gencar belanja lebih cepat dari pembangunan infrastruktur karena itu paling banyak menyerap tenaga kerja, juga pembayaran bantuan langsung tunai (BLT)," ujarnya.