Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Jalur Gaza Palestina
Israel dan dua kelompok utama Palestina di Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam menyepakati gencatan senjata, Kamis (20/5/2021) waktu setempat atau Jumat (21/5/2021) dini hari. Kesepakatan ini mengakhiri pertempuran selama 11 hari terakhir.
Dari laporan BBC, pertempuran ini telah menewaskan 240 jiwa. Di antaranya, 227 korban merupakan warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 64 anak dan 38 wanita.
Pernyataan gencatan senjata muncul dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Dengan suara bulat menerima rekomendasi untuk inisiatif Mesir terkait gencatan senjata tanpa syarat," demikian pernyataan Israel, dikutip dari AFP.
Hamas dan Jihad Islam kemudian mengonfirmasi gencatan senjata tersebut dalam sebuah pernyataan. Intinya tak akan ada lagi serangan baru mulai Jumat pukul 2.00 pagi waktu setempat.
Simak Databoks berikut:
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun menyambut kesepakatan tersebut. “Perdana Menteri Netanyahu menyampaikan kepada saya bahwa Israel telah menyepakati gencatan senjata secara mutual dan tanpa syarat. Pemerintah Mesir kemudian mengonfirmasi kesepakatan dari pihak Hamas dan Jihad Islam,” katanya melalui akun Twitter.
Kemarin, Hamas menyatakan siap untuk berunding dan melakukan gencatan senjata dengan pihak Israel. Namun, sebagaimana dikutip ABC News, Hamas mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh pihak Israel.
"Pertama, pasukan Israel harus menghentikan serangan ke kompleks (Masjid) Al-Aqsa dan menghormati situs tersebut," kata Kepala Badan Hubungan Internasional Hamas Palestina, Dr. Basem Naim. "Kedua, Israel harus menghentikan evakuasi paksa warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarah."