Satgas Covid-19 Sebut Vaksin Sinopharm Punya Efikasi Tinggi

Pingit Aria
29 Mei 2021, 15:08
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (kanan) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Presiden berharap
ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas/wpa/foc.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua KADIN Rosan P Roeslani (kanan) meninjau pelaksanaan perdana program vaksinasi gotong-royong di Pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/5/2021). Presiden berharap pelaku industri dan dunia usaha lebih produktif untuk mendongkrak perekonomian setelah pemerintah dan swasta bekerja sama melaksanakan program vaksinasi gotong royong.

Program vaksinasi gotong royong telah mulai berjalan. Melalui skema ini, perusahaan mengadakan vaksin Covid-19 secara mandiri bagi karyawannya. Di Indonesia, vaksinasi gotong royong menggunakan vaksin produksi Sinopharm dari Tiongkok.

Vaksin Covid-19 produksi Sinopharm telah mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan EUA sejak April 2021. Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021.

"Studi klinis fase 3 pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02%,” kata juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Sabtu (29/5).

Dalam uji klinis tersebut, menurut Wiku, hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa.

Meski demikian, perlu diingat bahwa vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan prima dalam mencegah penularan. Karena seluruh jenis pengendalian Covid-19 saling melengkapi, dan tidak bisa berdiri sendiri dan dijalankan dalam waktu bersamaan.

Berikut Databoks perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia: 

Wiku menyatakan, Indonesia saat ini masih memfokuskan pada kelompok rentan terpapar Covid-19. Vaksinasi juga belum menyasar anak-anak karena sebagian merk vaksin belum teruji pada kategori pada anak-anak.

"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," lanjutnya.

Lalu, perkembangan terbaru dari hasil Whole Genome Sequencing (WGS) per 25 Mei 2021, ada sebanyak 1.744 WGS yang dikumpulkan ke bank data GISAIDM, di mana sebanyak  1.711 di antaranya sudah selesai dilakukan. Sedangkan untuk varian of concern yang terdeteksi ialah jenis B117 sebanyak 16 kasus, varian B1617+ sebanyak 27 kasus, varian B1351 sebanyak 2 kasus dan varian B1525 sebanyak 1 kasus.

Namun masyarakat sebaiknya tidak fokus terhadap penemuan varian virus. Melainkan adanya data terbaru hasil WGS dijadikan upaya meningkatkan kewaspadaan dengan semakin mematuhi protokol kesehatan. Gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun harus tetap dijalankan untuk mencegah penularan virus corona.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...