Kabel Bawah Laut Indigo Milik Indosat Selesai Dibangun
Sistem kabel laut Indigo yang menghubungkan Australia dengan Asia Tenggara selesai dibangun. Dengan begitu, infrastruktur internet bisa digunakan sebelum Juni 2019. Indigo merupakan proyek konsorsium antara Indosat Ooredoo, AARNet, Google, Singtel, SubPartners, dan Telstra dengan Alcatel Submarine Networks (ASN).
Chief Technology and Information Indosat Ooredoo Dejan Kastelic mengatakan, Indigo merupakan bagian dari program tiga tahun perusahaanya dalam rangka meningkatkan jaringan. "Ketika beroperasi, Indigo akan semakin mendiversifikasi koneksi internasional kami di pasar Australia dan Asia Tenggara yang tumbuh cepat," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (7/2).
Dengan begitu, infrastruktur ini bisa memperluas pangsa pasar Indosat. "Ini juga mendukung visi kami untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka dengan menyediakan konektivitas data dan akses internet kelas dunia," kata Dejan.
Lalu, Kepala Global Wholesale Telstra Paul Abfalter mengatakan, kabel Indigo Barat akan terhubung ke jaringan terestrial Telstra sehingga menyediakan konektivitas lanjutan di seluruh Australia. Ia optimistis, infrastruktur ini akan meningkatkan kecepatan dan keandalan layanan secara drastis.
(Baca: Indosat Cari Pendanaan Melalui Surat Utang hingga Rp 10 Triliun)
Oleh sebab itu, Indigo menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan internasional Telstra. "Kami akan terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas untuk memenuhi permintaan data yang meningkat dan mempertahankan dominasi jaringan kami di kawasan Asia-Pasifik," ujarnya.
CEO AARNet Chris Hancock menambahkan, Indigo akan menjadi infrastruktur yang sangat penting untuk memenuhi pertumbuhan dalam hal penelitiandan pendidikan transnasional antara Australia dan mitra penting perusahaan di Asia. "Kami menantikan pendaratan Iindigo kedua di Sydney," ujarnya.
Sementara itu, Vice President Singtel, Carrier Services, Grup Enterprise Ooi Seng Keat menyampaikan, Indigo akan mengantarkan era baru komunikasi kecepatan tinggi antara ekonomi yang sedang tumbuh di Asia Tenggara dan Australia. Indigo juga akan melengkapi tautan global kami saat ini ke Asia, AS, Eropa, Australia dan Timur Tengah.
Hal ini memungkinkan Singtel dan Optus memenuhi permintaan aplikasi berkebutuhan bandwith yang meningkat. "Kami menantikan Optus mendaratkan kabel Indigo Central di Sydney dalam beberapa bulan untuk memperkuat posisi kami sebagai penyedia konektivitas internasional dan layanan data," ujar dia.
(Baca: Kominfo Tata Ulang Pita Frekuensi Telkomsel dan Indosat)
Kemudian, CEO Superloop Drew Kelton, atas nama subpartners, mengatakan bahwa Indigo akan memperkuat arahan strategis Superloop. “Kami mulai melihat manfaat dari investasi kami dalam infrastruktur dan perangkat lunak. Tiga prinsip utama di balik Superloop serat, nirkabel dan Asia tidak pernah tampak lebih menarik, relevan, dan tepat waktu," katanya.
Adapun sistem kabel Indigo sepanjang 9.200 km yang menghubungkan Australia dan pasar Asia Tenggara. Infrastruktur ini menggunakan teknologi optik yang koheren. Ada dua pasangan serat kabel yang dapat mendukung hingga 36 terabit per detik, setara dengan streaming jutaan film per detik secara bersamaan.
Sistem kabel Indigo akan menggunakan teknologi berbagi spektrum tercanggih, sehingga setiap anggota konsorsium akan memiliki kemampuan secara mandiri untuk memanfaatkan kemajuan teknologi.
Setelah pemasangan kabel bawah laut Singapura ke Perth atau Indigo Barat sepanjang 4600 km dan kabel bawah laut 4600 km Perth ke Sydney atau Indigo Central selesai dibangun, maka selanjutnya akan dilakukan uji transmisi. Baru kemudian, siap dipakai sebelum Juni 2019.