Redmi Note 9T, Amunisi Baru Xiaomi di Era Ponsel 5G
Vendor ponsel pintar Xiaomi meluncurkan produk smartphone terbaru, Redmi Note 9T hari ini (8/1) secara global. Redmi Note 9T disiapkan perusahaan untuk memperluas pasar ponsel dengan teknologi internet generasi kelima atau 5G.
"Redmi Note 9T akan menjadi pelopor baru di era 5G," kata Xiaomi di akun Twitter mereka @Xiaomi pada Kamis (7/1).
Sebelumnya, pada November tahun lalu, Xiaomi telah mengenalkan seri Redmi Note 9 dengan varian Redmi Note 9 Pro 5G, Note 9 5G, dan Note 9 4G. Namun, ponsel-ponsel tersebut baru dipasarkan di Tiongkok. Sedangkan, Redmi Note 9T akan diekspor dalam waktu dekat.
Mengutip GSM Arena, Redmi Note 9T akan hadir dengan chipset SoC MediaTek Dimensity 800U. Chipset tersebut dibuat untuk mendukung jaringan 5G pada smartphone.
Redmi Note 9T juga dikatakan memiliki ukuran 161.96 x 77.25 x 9.20mm dan berat 199.00 gram. Sistem operasi yang digunakan yakni Android 10 dan MIUI 12.
Smartphone itu akan tampil dengan kemampuan sensor utama pada kamera sebesar 48 megapiksel (MP). Sensor sekunder 8 MP dengan lensa sudut lebar dan sensor tersier 2 MP dengan lensa makro. Pada bagian depan, ada kamera 13 MP untuk selfie dan panggilan video.
Smartphone ini juga memiliki kapasitas baterai hingga 5.000 mAh dan pengisian daya cepat 18W.
Berapa pangsa pasar Xiaomi di Indonesia? SImak Databoks berikut:
Redmi Note 9T akan mengemas 128 GB penyimpanan internal yang dapat diperluas melalui kartu microSD hingga 512 GB. Xiaomi Redmi Note 9T diperkirakan akan menjadi smartphone dual-SIM, GSM dan GSM yang akan menerima dua kartu Nano-SIM.
Menurut bocoran, Redmi Note 9T akan dijual dengan harga untuk edisi RAM 4GB dan penyimpanan internal 64 GB sebesar 229,9 euro atau sekitar Rp 3,9 juta. Sedangkan pada varian dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal 128 GB seharga 269,9 euro atau setara Rp 4,6 juta.
Diketahui, smartphone berkemampuan 5G memang diperkirakan akan menjadi tren pada 2021. Presiden Qualcomm Cristiano Amon bahkan mengatakan, penerapan 5G menjadi penyelamat bagi penjualan smartphone di masa pandemi. "Di tengah pandemi corona, ekosistem perangkat benar-benar berbalik karena beralih ke 5G," ujarnya dikutip dari CNET, beberapa waktu lalu.
DigiTimes Research juga memprediksi, penjualan lebih dari 200 juta ponsel 5G terkirim pada 2020 atau berkontribusi 10% dari total. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,22 miliar lebih pada 2025.