Jadi Bagian Karya Seni, Pemerintah diminta Tak Sensitif Tanggapi Mural

Rezza Aji Pratama
8 September 2021, 19:42
mural, kritik, karya seni, kebebasan bereskpresi
Katadata

Pemerintah diminta tidak sensitif menghadapi mural-mural bernada kritik yang banyak dikerjakan oleh para seniman. 

Ketua Partai Gelora Indonesia Anis Matta mural menunjukkan kreativitas sehingga pemerintah tidak perlu merasa terganggu. “Karya seni harus dihargai, diapresiasi dan pemerintah tidak perlu sensitif. Kita anggapnya mural sebagai media kreativitas juga bukan hanya medium protes,” kata Anis dalam Gelora Talks ‘Mural yang Viral di hapus di dinding menjalar ke medsos’, Rabu (8/9).

Hal ini menanggapi sejumlah mural bernada kritik yang dihapus di beberapa wilayah. Polisi bahkan juga aktif mencari pembuat mural untuk meminta kejelasan. Merespons hal tersebut, Seniman Iwan Aswan menyayangkan aksi penghapusan mural-mural yang berpotensi menghambat ekspresi para pembuatnya. Ia menegaskan mural tidak perlu ditakuti karena menjadi salah satu bentuk karya seni serta kebebasan berekspresi yang dituangkan dalam suatu media namun tetap berada dalam koridor etika dan moral. 

“Tidak perlu ada semacam trauma atau ketakutan. Biarkan saja, orang juga kalau liat [mural] suka ketawa,” kata Iwan. 

Iwan juga menekankan pemerintah seharusnya menghargai karya yang ada karena di dalamnya merupakan perwujudan ekspresi anak bangsa dalam mengkritisi realitas yang ada. Ia juga berharap pemerintah dapat menyediakan wadah baru bagi para seniman untuk menuangkan kreativitasnya secara leluasa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...