Kabar Reshuffle Kabinet, PAN Berpeluang Besar Dapat Jatah Menteri

Rezza Aji Pratama
29 September 2021, 13:43
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan pidato saat membuka Rakernas I PAN di Jakarta, Selasa (5/52020). Rakernas yang digelar secara daring akibat pandemi COVID-19 itu mengangkat tema bersatu untuk kemanusiaan dan kebersamaan me
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan pidato saat membuka Rakernas I PAN di Jakarta, Selasa (5/52020). Rakernas yang digelar secara daring akibat pandemi COVID-19 itu mengangkat tema bersatu untuk kemanusiaan dan kebersamaan mendukung Indonesia maju.

Peluang Partai Amanat Nasional (PAN) mendapatkan jatah menteri di pemerintah Jokowi-Ma’ruf kembali menguat seiring dengan rencana kocok ulang kabinet yang berhembus. 

Pengamat Politik Komaidi Notonegoro mengatakan kemungkinan besar PAN akan mendapatkan porsi setelah memutuskan bergabung dengan koalisi. Namun, apakah akan menduduki kursi menteri atau jabatan lain masih harus ditunggu. 

“Jadi semuanya sudah ada hak dan kewajiban yang disepakati di belakang layar. Itu sudah menjadi suatu yang umum kalau dalam konstelasi politik nasional,” ujarnya kepada Katadata, Selasa (28/9).

Komaidi menuturkan ketika PAN masuk barisan koalisi pasti punya tujuan tertentu. Begitu juga di dalam internal pemerintah juga memiliki tujuan tertentu. Ia menjelaskan salah satunya  adalah citra yang ingin dibangun bahwa pemerintahan saat ini sudah solid dan mendapatkan dukungan penuh dari parlemen. 

Komaidi melihat kader PAN bisa saja menggeser jatah menteri dari politik lain. Namun, jika menghitung secara politis, kemungkinan besar menteri dari kalangan profesional yang dikorbankan. “Pilihan yang diambil Presiden adalah yang meminimalkan kegaduhan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak internal PAN belum banyak berkomentar mengenai peluang partai menduduki jabatan menteri.  Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay mengaku belum mendengar informasi soal reshuffle kabinet. Ia menegaskan reshuffle menjadi hak prerogatif presiden sepenuhnya.

“Tergantung Presiden,” ujarnya singkat, kepada Katadata, Rabu (29/9).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...