Pemrednya Raih Nobel Perdamaian, Ini Sepak Terjang Novaya Gazeta

Rezza Aji Pratama
9 Oktober 2021, 13:16
Nobel perdamaian
Katadata
Maria Ressa dan Dmitry Muratov. Dok: Komite Nobel

Tanggal 7 Oktober 2006 akan selamanya jadi hari kelam bagi kebebasan pers di Rusia. Hari itu, Anna Politkovskaya ditembak tiga kali di dekat apartemennya di Moskow. Politkovskaya, seorang penulis dan jurnalis investigasi untuk koran Novaya Gazeta. Dua tahun sebelum kematiannya, ia juga pernah diracun saat sedang dalam pesawat terbang menuju Berlin.

Kematian sosok jurnalis berpengaruh ini segera mendapat perhatian internasional. Empat orang pelaku penembakan diputus bersalah pada 2014. Namun, otak pembunuhan tidak pernah terungkap di pengadilan.

Anna Politkovskaya bukan satu-satunya wartawan Novaya Gazeta yang berakhir tragis. Seperti dilansir dari The New York Times, sejak pertama kali didirikan pada 1993, sebanyak enam orang jurnalis Novaya Gazeta dibunuh. Kendati demikian, media ini pantang mundur. Mereka aktif melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Vladimir Putin. Pada 2018, Novaya Gazeta menjadi media pertama yang melaporkan liputan dan video mengenai kekerasan terhadap narapidana

Novaya Gazeta didirikan pada 1993 oleh sekumpulan mantan jurnalis Komsomolskaya Pravda, salah satu media lawas di Rusia. Ketika awal berdiri, Mikhail Gorbachev menyisihkan sebagian uang hasil hadiah Nobel miliknya untuk membelikan seperangkat komputer bagi media baru ini. Gorbachev adalah pemimpin terakhir Uni Soviet yang juga meraih Nobel Perdamaian atas kontribusinya meruntuhkan Tembok Berlin. Liputan pertama yang mengangkat marwah Novaya Gazeta adalah laporan mendalam soal politik dan perang di Chechnya.

Ilya Yablokov, Dosen Jurnalism dan Media Digital di University of Sheffield, menceritakan Novaya Gazeta sempat nyaris bangkrut di era awal 2000-an. Muratov yang sedang kebingungan akhirnya menerima uluran investasi dari Gorbachev dan Alexander Lebedev, seorang bankir ternama di Rusia. Investasi itu membuat Muratov bisa mempertahankan Novaya Gazeta sebagai media investigasi.

Pada 2009, aktivis sekaligus pengacara Stanislav Markelov dibunuh secara tragis. Ikut bersamanya Anastasia Baburova, salah seorang reporter Novaya Gazeta. Markelov merupakan kuasa hukum yang mengawal kasus pembunuhan Anna Polikovskaya.

“Setelah kejadian itu Muratov merancang protokol keamanan untuk melindungi para jurnalisnya,” ujar Yablokov, dikutip dari The Conversation, Sabtu (9/10).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...