Pemprov Bali Akan Pasang Panel Surya di Ruang Publik
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana memasang panel surya di sejumlah bangunan seperti Bandara Ngurah Rai dan beberapa gedung yang dilintasi delegasi G20.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan hal ini sejalan dengan Peraturan Gubernur mengenai penerapan energi bersih dari hulu sampai ke hilir. Selain bangunan, panel surya juga akan dipasang untuk menerangi jalur pejalan kaki para delegasi pertemuan G20.
"Sedang disusun konsepnya oleh tim dari Universitas Udayana yang kami tugaskan," ujar Wayan dalam forum daring pada Senin (13/12).
Lebih lanjut, Wayan mengatakan ada juga Peraturan Gubernur mengenai kendaraan bermotor listrik yang berbasis baterai. Hal ini dinilai Wayan dapat menjadi showcase sesuai dengan tema G20 yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo. Tema tersebut adalah arsitektur kesehatan, pengembangan digital dan transisi energi bersih.
Dari segi infrastruktur, Wayan mengatakan Pemprov tengah mempersiapkan penataan jalur dari Bandara Ngurah Rai ke Hotel Nusa II dan Pulau Penyu dengan menyemai mangrove yang dilewati semua lintasan dari jalur tersebut. Penanaman juga tidak hanya tanaman hijau tetapi juga tumbuhan berbunga yang sesuai dengan arahan Presiden.
Tempat penyemaian mangrove disebut oleh Wayan telah diputuskan di Estuary Dam milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. Dalam wilayah tersebut terdapat mangrove milik Pemprov Bali dengan luas 1.200 hektar.
Wayan mengatakan Presiden meminta agar terdapat 12 juta mangrove hidup dalam kapasitas tersebut. Namun, saat ini Pemprov Bali hanya bisa memenuhi sekitar 10 juta mangrove. Saat ini Pemprov Bali tengah menyusun desainnya termasuk alir masuk dan alir keluar perairan.
"Arahan bapak Presiden sangat detil sampai beliau turun di jalan dua kali. Termasuk juga tol di atas air itu akan dihijaukan," ujar Wayan.
Wayan menyebut desainnya akan rampung pada akhir Desember 2021 dan mulai dikerjakan pada Januari 2022. Kementerian PUPR akan menjadi leading dalam infrastruktur sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menjadi leading terkait dengan mangrove.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan dan bank sentral negara-negara G20 telah merampungkan Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCMBD) pada 10 Desember lalu. Ada enam sesi pembahasan awal yang dibicarakan dalam pertemuan 20 negara ekonomi terbesar dunia itu.
Pembahasan menyinggung soal risiko ekonomi pada tahun depan, perkembangan ekonomi digital dan hijau, hingga perpajakan. Hasil pembicaraan awal ini akan menjadi bekal untuk pertemuan kelompok kerja keuangan G20 pada Januari 2022 dan tingkat menteri serta gubernur bank sentral sebulan setelahnya.