Mengenal 3 Bentuk Energi dalam Fisika Beserta Contoh Rumusnya
Energi dalam bidang ilmu fisika, terdapat materi yang berarti properti dari sesuatu objek yang dapat dengan mudah berpindah melalui interaksi secara fundamental. Interaksi itu dapat mengubah bentuk, tapi tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
Energi diukur dalam satuan Joule, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh satu meter dengan gaya satu newton. Penerapan studi ini terlihat dalam dua kasus yaitu kerja dan panas. Dua contoh proses atau mekanisme itu dikenal dapat memindahkan sejumlah energi.
Selain itu terdapat hukum kedua termodinamika yang berfungsi untuk membatasi jumlah kerja yang didapat melalui proses pemanasan-beberapa di antaranya akan hilang sebagai panas terbuang. Jumlah maksimum yang dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia.
Sistem seperti mesin dan benda hidup membutuhkan energi. Salah satunya energi mekanik dan bentuk-bentuk energi lainnya yang dapat berpindah langsung ke bentuk energi panas tanpa batasan tertentu.
Melansir situs belajar daring, Ruangguru.com terdapat aneka ragam bentuk-bentuk energi. Dari semu tipe tersebut, energi ini memiliki keharusan untuk memenuhi berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang memiliki titik kena energi tersebut.
Jenis Energi
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan ada beberapa jenis energi yang umum dan dengan mudah Anda temukan di kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Energi Kinetik
Pada pembahasan pertama ada energi kinetik. Kinetik merupakan energi yang hadir akibat gerak suatu benda yang memiliki massa/berat. Sehingga, semua benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu memiliki energi kinetik, sedangkan semua benda yang diam tidak memiliki Energi kinetik.
Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus ini:
Ek = 1/2 m.v2
Keterangan:
Ek = Energi Kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Bila dilihat dari rumus tersebut, dapat diketahui sebuah benda yang bergerak semakin cepat, energi kinetik benda tersebut akan semakin besar. Demikian juga jika massa benda semakin besar, maka energi kinetik benda tersebut juga akan semakin besar.
2. Energi Potensial
Energi potensial atau yang memiliki nama lain energi potensial gravitasi merupakan bentuk energi yang yang tersimpan pada benda karena kedudukan atau posisi benda terhadap titik acuannya (biasanya ketinggian benda diukur dari permukaan tanah). Dari pengertian tersebut, kita bisa tahu benda yang diam, namun berada di ketinggian tertentu maka akan memiliki energi potensial.
Sedangkan, benda yang bergerak namun tidak memiliki ketinggian maka tidak memiliki energi potensial. Rumus menghitung energi potensial (Ep) sebagai berikut:
Ep = m.g.h
Keterangan:
Ek = Energi Potensial
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (10m/s2)
h = tinggi suatu benda
Merunut rumus tersebut dapat diketahui posisi tepat suatu benda yang mengacu titik acuan yang semakin tinggi. Hal itu tentu berimbas pada energi potensialnya yang semakin besar.
Penerapan Energi Potensial ini bisa dilihat pada buah yang tergantung pada pohon atau PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) mengubah energi potensial menjadi energi listrik.
3. Energi Mekanik
Pada rumus ketiga di bidang energi dalam fisika, ada energi mekanik yang berarti energi total yang dimiliki oleh semua benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu sekaligus berada pada kedudukan (posisi) tertentu terhadap titik acuannya.
Pada sisi lain energi mekanik juga memiliki makna penjumlahan energi potensial dan energi kinetik.
Em = Ek + Ep
Keterangan:
Em = Energi Mekanik (J).
Ek = Energi Kinetik (J).
Ep = Energi Potensial (J).
Demikianlah pengertian mengenai tiga bentuk energi dalam fisika beserta rumusnya yang bisa dipelajari dan dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Meski rumus ini dipelajari di bangku sekolah, pemanfaatannya bisa diterapkan pada kehidupan.