8 Kasus Korupsi di Indonesia Berdasarkan Total Kerugian Negara
Kasus korupsi di Indonesia masih terus terjadi. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi 2021, Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara. Sementara itu berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2021, Indeks Perilaku Anti Korupsi berada di kisaran 3,88%.
Korupsi termasuk kejahatan luar biasa yang berdampak pada masyarakat dan merugikan negara. Contoh kasus korupsi terbesar di Indonesia adalah kasus Jiwasraya, Asrabi, dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Mengutip dari indonesia.go.id, KPK menangani 1.291 kasus tindak pidana korupsi per Januari sampai November 2021. Korupsi berdampak pada kemiskinan dan kesenjangan sosial. Selain itu korupsi menjadi awal dari permasalahan lain seperti naiknya harga kebutuhan pokok dan mengganggu penciptaan lapangan kerja.
Klasifikasi Kasus Korupsi di Indonesia
Ada 5 klasifikasi tindak pidana korupsi mengutip dari kpk.go.id:
1. Korupsi Gurem
Korupsi gurem adalah korupsi yang dilakukan nilainya kurang dari Rp10 juta.
2. Korupsi Kecil
Korupsi kecil adalah hasil korupsi yang nilainya antara Rp10 juta sampai kurang dari Rp100 juta.
3. Korupsi Sedang
Korupsi sedang merupakan tindak pidana korupsi nilainya antara Rp100 juta sampai Rp1 miliar.
4. Korupsi Besar
Korupsi besar bernilai antara Rp1 miliar sampai Rp25 miliar.
5. Korupsi Kakap
Korupsi kakak bernilai lebih dari Rp25 miliar.
Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia
Kasus korupsi di Indonesia berhasil diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK merupakan lembaga independen untuk memberantas korupsi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga.
Berikut contoh kasus korupsi di Indonesia:
1. PT Asabri
Kasus yang dilakukan oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), menjadi yang terbesar di Indonesia.
Mengutip rri.co.id, jumlah kerugian kasus dugaan pengelolaan dana investasi periode 2012 sampai 2019 PT Asabri mencapai Rp23,74 triliun. Data ini berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.