Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 29,39,55,59, dan 71
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10
Berikut ini kunci jawaban untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 10 yang bisa dipelajari agar siswa paham setiap materi dengan baik dan benar.
Halaman 29
- Apa pesan yang ingin disampaikan komikus melalui komik tersebut?
- Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan realitas yang terjadi atau hanya imajinasi komikus?
- Apakah komikus sudah menyampaikan pesan dengan cara yang menarik?
- Jika kalian dapat memberikan masukan kepada sang komikus, hal apa yang akan kalian sampaikan?
Halaman 39
Perhatikanlah dialog berikut ini, lalu berilah tanggapanmu terhadap pertanyaan yang diberikan!
a. Tulislah kalimat yang menggunakan majas sindiran pada dialog di atas, lalu tentukan apa jenis majas yang dipakai?
Jawaban:
Kalimat yang menggunakan majas sindiran: Siapa lagi kalau bukan para pejabat kaya. Sudah punya banyak uang, tetap saja korupsi. Dasar serakah!
Jenis majas yang dipakai adalah sarkasme.
b. Apakah penggunaan majas tersebut sudah tepat?
Jawaban:
Ya, penggunaan majas tersebut sudah tepat.
c. Gantilah penggunaan majas pada dialog di atas dengan menggunakan kalimat kalian sendiri!
Jawaban:
Halaman 55
Kegiatan 1
Kalian akan menyimak hikayat berjudul Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak yang akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Agar dapat menyimak dengan baik, perhatikanlah langkah-langkah di bawah ini!
1. Pusatkan perhatian pada teks hikayat yang dibacakan oleh temanmu.
2. Saat menyimak, kalian dapat menggunakan tabel “Adiksimba” berikut untuk mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita
Alternatif jawaban:
- Siapa?
Jawaban: Datu Mabrur
- Isi Teks
Menurut hikayat, pada permulaannya terdapat seorang Datu yang sakti mandraguna baru bertapa di tengah laut. Ia bernama Datu Mabrur.
Dia bertapa antara Selat Laut serta Selat Makassar dari siang hingga malam. Datu Mabrur bersemedi di atas batu karang, antara buih, deburan ombak, gelombang, angin serta badai topan.
Datu Mabrur mohon pada Sang Pencipta supaya diberi sebuah pulau. Pulau itu akan jadi tempat permukiman bagi anak, cucu serta keturunan Sang Datu kelak.
- Kapan?
Jawaban: Siang sampai atau hingga malam hari.
- Apa?
Jawaban: Ada seorang Datu sakti mandraguna baru bertapa di tengah laut.
- Di mana?
Jawaban: di Laut dan di antara selat laut serta selat Makassar.
Mengapa?
Jawaban: Ia memohon kepada Sang Pencipta supaya diberi sebuah pulau yang akan jadi tempat pemukiman untuk anak cucu serta keturunannya kelak.
Bagaimana?
Jawaban: Dia bersemedi di Batu Karang untuk meminta sebuah pulau dari Sang Pencipta.
Halaman 59
Tugas
Bacalah kembali teks eksposisi berjudul Pembangunan dan Bencana Lingkungan”. Kemudian, datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini. Kerjakan di buku tugasmu dengan menggunakan tabel berikut ini.
Jawaban
1. Kalimat Fakta: Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan.
2. Kalimat Fakta: Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan.
Kalimat Opini: Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Halaman 71
Tugas 1.
Datalah istilah yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan dan Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup.
Kemudian, carilah maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau dalam Kamus istilah. Kerjakan di buku tugasmu dengan menggunakan tabel berikut.
Judul teks: Pembangunan dan Bencana Lingkungan
1. Istilah: polusi
Makna: pencemaran
2. Istilah: habitat
Makna:
- Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat.
- Bio tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli.
- Geo tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi.
3. Istilah: iklim
Makna:
- keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun) di suatu daerah
- suasana, keadaan
4. Istilah: bencana
Makna:
- sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan
- gangguan, godaan
5. Istilah: flora
Makna:
- keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam tumbuh-tumbuhan
- karya atau terbitan yang memuat daftar dan penelaahan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu
6. Istilah: fauna
Makna:
- keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; dunia hewan
- karya atau penerbitan yang memuat daftar dan penelaahan jenis hewan suatu habitat, daerah, atau strata tertentu
7. Istilah: drainase
Makna:
- pengatusan;
- penyaluran air;
- saluran air
8. Istilah: debit air
Makna: jumlah air yang dipindahkan dalam suatu satuan waktu pada titik tertentu di sungai, terusan, saluran air.
9. Istilah: limbah
Makna:
- sisa proses produksi;
- bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian
- barang rusak atau cacat dalam proses produksi
10. Istilah: solusi
Makna: penyelesaian; pemecahan (masalah dan sebagainya); jalan keluar
Judul teks : Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
1. Istilah: rekonsiliasi
Makna:
- perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula, perbuatan menyelesaikan perbedaan
- penetapan pos-pos yang diperlukan untuk mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai hubungan satu dengan lain
- ikhtisar yang memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih
2. Istilah: efek
Makna:
- akibat, pengaruh
- kesan yang timbul pada pikiran penonton, pendengar, pembaca, dan sebagainya (sesudah mendengar atau melihat sesuatu)
3. Istilah: konsep
Makna:
- rancangan atau buram surat dan sebagainya
- ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret
- gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain
4. Istilah: pencemaran
Makna: proses, cara, perbuatan mencemari atau mencemarkan, pengotoran
5. Istilah: indikasi
Makna: tanda-tanda yang menarik perhatian, petunjuk
6. Istilah: pelestari
Makna: orang dan sebagainya yang menjaga hewan, hutan, lingkungan, dan sebagainya supaya lestari
7. Istilah: pembalakan
Makna: kegiatan penebangan untuk mendapatkan kayu bulat
8. Istilah: eksploitasi
Makna:
- pengusahaan, pendayagunaan
- pemanfaatan untuk keuntungan sendiri, pengisapan, pemerasan (tentang tenaga orang).