Cerita Rakyat Malin Kundang Si Anak Durhaka dan Pesan Moralnya

Tifani
Oleh Tifani
23 Januari 2024, 13:25
Cerita Rakyat Malin Kundang
Youtube Riri Cerita Anak Interaktif
Dongeng Malin Kundang
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Cerita rakyat merupakan sebuah karya sastra yang menceritakan tentang nilai kehidupan. Biasanya, setiap daerah memiliki sebuah cerita rakyat nusantara yang berbeda dengan daerah lain.

Dahulu cerita rakyat berkembang melalui budaya tutur, kemudian berkembang menjadi buku, film, dan gambar. Salah satu cerita rakyat yang populer adalah cerita rakyat Malin Kundang Si Anak Durhaka.

Cerita Rakyat Malin Kundang Si Anak Durhaka dan Pesan Moralnya

Cerita rakyat Malin Kundang berasal dari Padang, Sumatra Barat. Berlatar budaya minang yang kental, cerita rakyat Malin Kundang bercerita tentang sosok anak durhaka.

Cerita rakyat Malin Kundang kerap dikaitkan dengan keberadaan batu yang disebut-sebut merupakan jelmaan sosok Malin, tokoh utama dalam cerita tersebut. Daya tarik dari cerita rakyat satu ini yaitu pesan moral yang tersirat di dalam ceritanya.

Berikut cerita rakyat Malin Kundang Si Anak Durhaka, mengutip buku Dongeng Nusantara (2020) oleh Bambang Joko Susilo.

Cerita Rakyat Malin Kundang Bahasa Indonesia

Dongeng Malin Kundang
Dongeng Malin Kundang (Youtube Riri Cerita Anak Interaktif)


Dahulu, di sebuah dusun nelayan, tepatnya di Sumatra Barat, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Ia tinggal bersama ibundanya, Mande Rubayah.

Sang ayah telah lama pergi meninggalkan ibu dan anak semata wayangnya itu. Malin tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pemberani, tapi sedikit nakal.

Mereka hidup serba kekurangan. Hingga suatu ketika saat Malin beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari peruntungan di negeri seberang.

Dengan harapan nantinya saat kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi saudagar kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nahkoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.

Tekadnya semakin kuat, Malin meminta izin kepada ibundanya. Mande Rubayah sempat tidak setuju dengan keinginan anaknya, tetapi karena Malin terus mendesak akhirnya ia mengizinkan.

"Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu ini, Nak," pesan dari ibunya.

Cerita Rakyat Malin Kundang: Sukses yang Mengubah Jalan

Ternyata keberadaan Malin di kapal itu sangat disukai. Selain karena ia sangat rajin dan selalu siap menolong, ia juga seorang pekerja keras.

Beberapa tahun berlalu, kini Malin telah menjadi seorang nahkoda yang mengepalai banyak kapal dagang. Ia pun berhasil memperistri salah seorang putri raja yang cantik jelita.

Kabar kesuksesannya sampai kepada ibunda Malin. Setiap hari Mande Rubayah menyempatkan diri pergi ke dermaga berharap bisa bertemu putranya, Malin.

Suatu ketika, sampailah kapal mereka di kampung tempat Malin dulu dibesarkan. Malin Kundang pun turun dari kapal, kemudian disambut oleh ibundanya.

Cerita Rakyat Malin Kundang: Kepulangan yang Menyayat Hati

Ilustrasi Cerita Rakyat Malin Kundang
Ilustrasi Cerita Rakyat Malin Kundang (Pinterest)


“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar,” katanya sambil memeluk Malin.

Malin Kundang justru malah segera melepaskan pelukan tersebut dan mendorong ibundanya hingga terjatuh.

"Wanita tidak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku,” kata Malin kepada ibunya.

Malin berpura-pura tidak mengenal ibunya, karena malu melihat ibunya yang sudah tua dan memakai baju compang-camping.

“Wanita itu ibumu?,” tanya istri Malin.

“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku,” sahut Malin.

Melihat tingkah Malin yang congkak di depan istrinya, Mande Rubayah sangat sakit hati. Ia melihat kapal anaknya yang bertolak dari pantai, sambil berdoa dalam hatinya agar Tuhan menghukum anaknya.

Cerita Rakyat Malin Kundang: Kutukan untuk Anak Durhaka

Tidak lama setelah kapal itu bertolak, badai pun datang. Air laut yang bergelora menerjang dan membanting kapal besar yang sangat megah tersebut.

Bangkai kapal berhamburan beserta segala isinya. Setelah kapal itu hancur, badai pun reda.

Selain serpihan pecahan kapal, di pantai itu terlihat ada sebuah batu karang yang mirip dengan sosok Malin yang sedang bersimpuh.

Pesan Moral Cerita Rakyat Malin Kundang

Ilustrasi Cerita Rakyat Malin Kundang
Ilustrasi Cerita Rakyat Malin Kundang (Pinterest)


Pesan moral cerita rakyat Malin Kundang adalah jangan menyakiti doa orang tua, karena doa mereka akan sangat mudah dikabulkan. Terlihat dari doa ibu Malin yang menginginkan anaknya menjadi batu dan Malin langsung menjadi batu.

Demikian ulasan cerita rakyat malin kundang si anak durhaka berserta pesan moral di dalamnya. Meski cerita rakyat malin kundang hanya legenda, cerita ini menjadi simbol penting dalam khazanah budaya Indonesia.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...