Ikut Singapore Airshow 2018, Garuda Targetkan Dapat Rp 32,5 Triliun
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan bisa mendapat kontrak kerja sama senilai US$ 2,4 miliar atau setara Rp 32,5 triliun dengan lebih dari 25 pelanggan dalam ajang Singapore Airshow 2018. Kontrak ini diharapkan mampu mendukung penetrasi pasar dan rencana ekspansi perseroan.
Target kontrak tersebut, melonjak 94 persen dari realisasi perolehan kontrak Garuda pada ajang yang sama dua tahun lalu. Saat itu Garuda berhasil menandatangani kontrak kerja sama senilai US$ 129,5 juta.
"Ini merupakan bentuk sinergi group, di mana Garuda Indonesia yang merupakan raksasa industri aviasi di regional, akan menunjukkan keunggulannya sebagai one stop aviation services,” ujar Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansury dalam keterangannya hari ini.
(Baca: Dengan Efisiensi, Garuda Mulai Bidik Laba Rp 116 Miliar Tahun Ini)
Dia mengatakan Garuda mengikuti ajang Singapore Airshow 2018 pada 6-11 Februari ini bukan hany untuk eksistensi. Namun, untuk membuka beberapa potensi bisnis di luar negeri, seperti kontrak kerja sama bisnis dengan mitra internasional.
Anak perusahaannya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), juga menargetkan dapat meraup kontrak kerja sama dalam perawatan pesawat dan rencana ekspansi. "Kami menargetkan akan memperoleh nilai kontrak sebesar US$ 2,4 Miliar dalam Singapore Airshow 2018 ini,” ujar Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto.
Garuda dan GMF berharap keikutsertaannya dalam gelaran internasional ini bisa memperkuat dan memperluas jangkauan brand. Perusahaan pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan (Maintenance, Repair, dan Overhaul/MRO) ini menyatakan sudah memiliki banyak pelanggan di dunia.
“GMF adalah kebanggaan bangsa, sebagai MRO kelas dunia, berpartisipasi di ajang Singapore Airshow akan memperkuat posisi GMF sebagai MRO berkualitas tinggi yang mampu bersaing di kancah internasional,” ujar Iwan.
Anak perusahaan Garuda Indonesia lainnya, PT Citilink Indonesia, juga melihat terbukanya kesempatan bisnis di kancah internasional dengan mengikuti Singapore Airshow 2018. "Keikutsertaan kami juga membuktikan kesiapan kami dalam memberikan layanan terbaik sebagai premium LCC (maskapai penerbangan murah) yang siap untuk membuka rute internasional dalam waktu dekat,” ujar Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo.
Selain Garuda Indonesia, Citilink, GMF, Citilink, Garuda Indonesia Group juga membawa dan PT Aerowisata dalam Singapore Airshow 2018. Keikutsertaan perseroan dalam ajang internasional ini merupakan bagian dari program Sky Beyond 3.5 Garuda, dengan target jangka panjang bisa nilai perusahaan US$ 3,5 miliar pada 2020.
Ajang ini sendiri akan diadakan di Changi Exhibition Centre, Singapura. Acara ini akan diikuti oleh berbagai pelaku industri aviasi, termasuk di antaranya perusahaan airframe, general aviation, industri MRO, mesin pesawat, dan juga maskapai penerbangan. Singapore Airshow menjadi ajang pertemuan, diskusi, dan transaksi bisnis untuk memajukan dunia aviasi global.