11 Penyebab Telat Menstruasi dan Ciri Siklus Haid yang Tidak Normal
Mengetahui penyebab telat menstruasi dan ciri haid yang tidak teratur, sangat penting bagi perempuan. Siklus haid atau menstruasi umumnya terjadi pada setiap 28 hari. Namun di beberapa kondisi, siklus ini bisa saja menjadi lebih panjang dari biasanya yang mengakibatkan terlambatnya peluruhan dinding rahim.
Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi hormon dan mengakibatkan menstruasi tidak teratur. Siklus menstruasi yang sehat dapat berkisar dari setiap 21 hingga 35 hari. Rentang toleransi waktu maju atau mundur haid wanita biasanya selama lima hari.
Siklus Menstruasi Normal
Siklus menstruasi teratur ditandai dengan durasi yang sama setiap bulannya. Menstruasi bisa menimbulkan nyeri ringan atau berat atau bahkan tanpa rasa sakit. Semuanya masih dianggap normal apabila kamu masih mengalami menstruasi teratur setiap bulannya dengan siklus 21–35 hari. Namun, saat mendekati menopause, siklus mungkin menjadi tidak teratur lagi.
Selama setiap siklus menstruasi, sel telur berkembang dan dilepaskan dari ovarium dan lapisan rahim menumpuk. Jika kehamilan tidak terjadi, lapisan rahim luruh selama periode menstruasi. Kemudian siklus dimulai lagi.
Selama beberapa tahun pertama menstruasi dimulai, seorang wanita mungkin mengalami siklus menstruasi yang cukup panjang. Namun, siklus menstruasi cenderung memendek dan menjadi lebih teratur seiring bertambahnya usia.
Ciri Siklus Haid Tidak Normal
Kebanyakan wanita mengalami periode menstruasi yang berlangsung selama empat hingga tujuh hari. Menstruasi biasanya terjadi setiap 28 hari, tetapi siklus normalnya berkisar 21 hari hingga 35 hari. Siklus menstruasi yang tidak normal biasanya ditandai dengan hal berikut ini:
- Siklus yang terjadi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Melewatkan tiga atau lebih siklus menstruasi berturut-turut.
- Aliran menstruasi yang jauh lebih deras atau lebih ringan dari biasanya.
- Periode menstruasi yang berlangsung lebih dari tujuh hari.
- Disertai nyeri, kram, mual, atau muntah saat menstruasi.
- Mengalami pendarahan atau bercak yang terjadi di luar siklus. Pendarahan dapat terjadi setelah menopause atau setelah berhubungan intim.
Penyebab Telat Menstruasi
Jika mengalami perubahan siklus yang mengakibatkan terlambatnya menstruasi, Anda tidak perlu panik. Bisa jadi beberapa hal di bawah ini menjadi penyebab telat menstruasi.
1. Stres
Stres dapat mengubah hormon Anda, mengubah rutinitas harian, bahkan memengaruhi bagian otak Anda yang bertanggung jawab untuk mengatur periode hipotalamus Anda .
Saat stres, produksi hormon gonadotropin dan kinerja hipotalamus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus menstruasi, akan terganggu. Hal inilah yang membuat siklus menstruasi terlambat.
Jika menurut Anda stres dapat mengganggu menstruasi, cobalah berlatih teknik relaksasi dan lakukan perubahan gaya hidup. Menambahkan lebih banyak olahraga ke rejimen Anda dapat membantu kondisi kembali ke jalur semula.
2. Obesitas
Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormon pada wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.
Diet dan olahraga sangat disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi faktor penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami.
3. Berat badan turun
Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia. Jika berat badan terlalu rendah dari ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi pun akan terhenti.
Mengobati gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat, dapat mengembalikan siklus haid yang normal.
4. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi dan salah satunya adalah menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi.
5. Hormon prolaktin berlebih
Menstruasi terlambat dapat disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, tetapi juga bisa terjadi akibat kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, hipotiroid, dan tumor kelenjar pituitari di otak.
Peningkatan hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain, yaitu estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses menstruasi sehingga dapat memicu telat haid.
6. Efek pil KB
Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah pelepasan sel telur. Agar siklus menstruasi Anda kembali normal, diperlukan waktu hingga enam bulan setelah berhenti mengonsumsi pil KB.
Jenis alat kontrasepsi lain yang juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat biasanya KB implan dan suntik.
7. PCOS (polycystic ovary syndrome)
PCOS adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon androgen. Kondisi ini bisa membuat menstruasi tidak teratur atau bahkan menghentikannya.
Penyebab PCOS belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Selain mentruasi terlambat, gejala PCOS lainnya adalah kulit berminyak atau berjerawat, berat badan meningkat secara tiba-tiba, dan muncul bercak-bercak gelap pada kulit.
8. Penyakit kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gula darah yang tidak stabil berkaitan erat dengan perubahan hormon. Oleh karena itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
Penyakit celiac juga menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting hingga menyebabkan menstruasi terlambat.
9. Disfungsi tiroid
Kelenjar tiroid yang terletak di leher, mengatur kinerja metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid yang tidak aktif atau terlalu aktif dapat memengaruhi produksi hormon dan berimbas pada haid. Gangguan hormonal dapat menyebabkan penyakit diabetes, sel telur gagal matang, sampai menurunkan produksi hormon yang menujang kinerja organ reproduksi.
Disfungsi tiroid bisa ditandai gejala kelelahan serta berat badan naik atau turun secara drastis. Untuk memastikan kesehatan kelenjar tiroid, dokter akan melakukan pemeriksaan lewat tes darah.
10. Efek samping obat
Penggunaan beberapa jenis obat juga dapat berimbas pada siklus mestruasi. Beberapa obat yang dapat menyebabkan haid terlambat di antaranya obat antinyeri, obat untuk mencegah pembekuan darah, dan ibuprofen.
11. Menopause dini
Menopause dini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang wanita berusia 40 tahun. Menopause dini menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, yang juga ditandai dengan gejala menstruasi terlambat, berkeringat saat malam, dan sulit tidur.
Namun, jika Anda berusia lebih dari 40 tahun dan menunjukkan gejala menstruasi terlambat, menstruasi lebih lama, atau terjadi perdarahan setelah berhubungan seks, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Hal ini bisa menjadi gejala penyakit polip serviks, polip endometrium, atau kanker endometrium.