Juara Formula E Stoffel Vandoorne: Sirkuit di Jakarta Sangat Menantang

Reza Pahlevi
26 Juni 2023, 12:19
Juara Dunia Formula E 2021/2022 Stoffel Vandoorne
Katadata
Juara Dunia Formula E 2021/2022 Stoffel Vandoorne

Ajang balapan mobil listrik Formula E memasuki tahun keduanya di Jakarta. Bahkan pada tahun ini, Jakarta E-Prix berformat double header. Ini berarti ada dua balapan beruntun pada 3 hingga 4 Juni lalu.

Stoffel Vandoorne, juara dunia Formula E 2021/2022, berhasil finis di posisi empat pada balapan pertama. Namun, balapan kedua tidak memberi hasil optimal bagi pembalap Belgia ini. Vandoorne justru melorot ke posisi sembilan.

Kepada Katadata.co.id, Vandoorne bercerita soal kondisi sirkuit yang panas dan lembab di Jakarta. Kondisi membuat Ibu Kota menjadi balapan paling menguras fisik para pembalap musim ini. 

“Secara keseluruhan, ini trek yang sulit,” kata Vandoorne dalam wawancara virtual eksklusif bersama reporter Katadata.co.id, Reza Pahlevi, Jumat (23/6).

Vandoorne sudah malang melintang dalam dunia balap. Selain Formula E, pembalap 31 tahun tersebut pernah menjuarai GP2, berlaga di Formula 1 serta World Endurance Championship (WEC). Dia juga menjadi pembalap cadangan Aston Martin di F1 dan Peugeot Sports di WEC pada tahun ini.

Ini musim kelima Vandoorne di Formula E dan sudah berlomba untuk tiga tim. Di tahun debutnya, dia balapan untuk HWA Racelab. Setelahnya, dia menghabiskan tiga musim bersama Mercedes-EQ dan meraih juara dunia tahun lalu. Musim ini, Vandoorne berlabuh ke DS Penske. 

Berikut cerita pengalaman lengkap pembalap DS Penske ini di Jakarta:

PERSIAPAN FORMULA E
Stoffel Vandoorne (kanan) bersama pembalap Indonesia Sean Gelael (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Anda sudah tiga kali balapan di Jakarta E-Prix, bagaimana pengalamannya sejauh ini?

Sejauh ini baik. Dalam hal balapan, saya memang belum menunjukkan performa terbaik. Saya sempat hampir podium dengan finis di peringkat empat musim ini, tahun lalu saya finis di peringkat lima. 

Namun, saya suka balapan di sini, penonton dan penggemar juga sangat senang melihat kami. Jadi ini pengalaman yang menyenangkan.  

Apa yang membuat Jakarta unik sebagai tuan rumah Formula E?

Jakarta jelas salah satu kota terbesar yang kami kunjungi. Publik ramai dan komunitas balapan yang cukup besar. Para penggemar di Indonesia juga antusias untuk Formula E dan para pembalapnya. Antusiasme publik selalu memberikan kami motivasi tambahan dan membuat kami merasa spesial.

Finis peringkat empat di Jakarta menjadi hasil terbaik Anda musim ini, apa yang membuat Jakarta berbeda?

Di awal musim, kami memiliki banyak kesulitan yang harus dihadapi. Pelan-pelan kami terus meningkatkan performa kami dan di Jakarta kami akhirnya melihat bukti dari peningkatan tersebut.

Banyak pembalap menyinggung soal sirkuit yang berdebu dan cuaca panas dalam Jakarta E-Prix 2023, bagaimana Anda menghadapinya?

Ini memang menjadi balapan paling menguras fisik tahun ini bagi kami di Jakarta karena cuaca yang panas dan kelembabannya. Sirkuitnya juga sangat menantang. Jadi tidak banyak waktu bagi kami untuk beristirahat. 

Tidak hanya menguras fisik, ini juga menambah beban di ban dan energi baterai yang harus kami jaga sepanjang balapan. Secara keseluruhan, ini trek yang sulit. Tahun ini juga format double header lebih menantang karena harus menjalani dua balapan dalam waktu dekat.

Balap Formula E 2023 Jakarta seri ke-11
Balap Formula E 2023 Jakarta seri ke-11 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU)

Soal double header, Jakarta E-Prix kembali jadi single header musim depan. Apakah ini lebih baik bagi Anda?

Saya sendiri lebih suka single header. Ini membuat balapan jadi lebih spesial. Ketika Anda pergi ke suatu tempat untuk satu balapan, balapan tersebut menjadi sorotan utama. 

Sebaliknya, balapan dua kali beruntun membuat Anda harus mengulang kembali balapan dan langsung fokus ke balapan kedua. Saya lebih suka satu balapan dan fokus untuk satu balapan itu saja.

Balapan malam hari dapat mengatasi masalah cuaca panas di Jakarta?

Saya pribadi suka balapan malam hari. Semuanya jadi keren ketika sirkuit disorot lampu-lampu, mobil-mobilnya terlihat spesial dan segalanya terlihat lebih cepat. Secara visual, balapan malam hari sangat menyenangkan. Mungkin infrastruktur lengkap harus disiapkan untuk itu.

Atau bahkan balapan sore ketika matahari terbenam akan menjadi cukup keren, ketika cahaya matahari berubah jadi gelap malam.

Kontrak Jakarta E-Prix akan habis pada 2024, apakah perlu terus dilanjutkan?

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...