Kekhawatiran Resesi Meningkat, IHSG Ditutup Melemah 0,57%

Patricia Yashinta Desy Abigail
15 Juli 2022, 17:02
IHSG Ditutup Melemah 0,57% Dibayangi Kekhawatiran Resesi Ekonomi
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Petugas membersihkan patung di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (15/7) dengan koreksi sebesar 0,57% ke level 6.651. 

Menurut KB Valbury Sekuritas, pelemahan IHSG masih dibayangi risiko ancaman resesi ekonomi global yang menjadi pemicu kekhawatiran bagi pelaku pasar.  Kendati demikian, risiko resesi yang ada di Indonesia masih terbilang rendah yaitu hanya 3%,  pemerintah tetap harus waspada terkait dengan adanya risiko resesi tersebut.

"Di tengah ketidakpastian global, masih terdapat peluang investasi baru, khususnya di sektor yang lebih hijau," tulis KB Valbury dalam publikasi riset, Jumat (15/7). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume saham yang diperdagangkan mencapai 17,42 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,13 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.010.571 kali. 

Sebanyak 335 saham bergerak melemah, 176 saham lainnya menguat dan 178 saham bergerak mendatar. Adapun, posisi  kapitalisasi pasar IHSG berada di posisi Rp 8.799 triliun.

Hingga berakhirnya sesi kedua perdagangan, bursa saham di kawasan Asia mayoritas berada di zona merah. Hang Seng terkoreksi 2,19%, Shanghai Composite terkoreksi 1,64%, Indonesia Composite terkoreksi 0,57% dan Indonesia LQ45n terkoreksi 1,01%. Hanya dua bursa di kawasan Asia yang berada di zona hijau yakni Nikkei 225 naik 0,54% dan Straits Times 0,11%. 

Selanjutnya, indeks sektoral mayoritas berada di zona merah dipimpin oleh sektor energi yang terkoreksi 2,87%. Adapun sektor-sektor energi yang mengalami penurunan yang dalam yaitu PT  Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terkoreksi 6,93% atau 115 poin menjadi Rp 1.545 per saham, PT Harum Energy Tbk (HRUM) terkoreksi 6,73% atau 100 poin menjadi Rp 1.385 per saham, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terkoreksi 5,80% atau 170 poin menjadi Rp 2.760 per saham. 

Sektor yang juga terkoreksi yakni sektor industri dasar terkoreksi 0,18%, sektor infrastruktur terkoreksi 0,25%, sektor  properti terkoreksi 0,34%, sektor transportasi terkoreksi 0,11%, sektor non primer terkoreksi 0,95%, sektor kesehatan terkoreksi 0,84%, dan sektor industri terkoreksi terkoreksi 1,36%. 

Sedangkan sektor sisanya berada di zona hijau seperti, sektor teknologi naik 0,40%, sektor keuangan naik 0,97%, dan sektor primer naik 0,41%. 

Berikut deretan lima saham yang masuk jajaran top gainers hari ini:

1. PT Diagnos Laboraturium Utama Tbk (DGNS) 20%

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...