Saham Bank Jago Mentok Batas Bawah, Ini Faktor Penyebabnya
Profitabilitas rendah dan sentimen inflasi membuat harga saham emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami auto reject bawah (ARB) di level 5.400 per saham. Menurut data BEI, harga sahamnya anjlok 6,90% atau 400 poin pada hari Kamis (13/10).
Menurut Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, ARB yang dialami bank berkode saham ARTO ini disebabkan pelaku pasar sedang bersikap risk off terhadap pasar saham karena diterpa berbagai sentimen negatif.
"Bank Jago secara valuasi sangat mahal, bahkan di atas perbankan big caps," kata Cheryl kepada Katadata.co.id, Kamis (13/10). Selain itu, katanya profitabilitas masih kalah jauh dibandingkan saham perbankan berkapitalisasi pasar jumbo (big caps) lainnya.
Sedangkan, Analis Henan Putihrai Jono Syafei berpendapat, saham-saham di sektor teknologi, termasuk bank digital mendapat sentimen negatif terutama karena mayoritas saham di sektor ini belum dapat membukukan laba bersih.
"Ditambah lagi, sentimen inflasi dan kenaikan suku bunga semakin memberatkan," katanya kepada Katadata.co.id.
Hal tersebut disebabkan karena banyak perusahaan di sektor teknologi yang masih membutuhkan pendanaan untuk dapat beroperasi dalam jangka panjang.
Berdasarkan data perdagangan, volume saham yang diperdagangkan ARTO tercatat 9,47 juta dengan nilai transaksinya Rp 52,54 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 5.648 kali dengan nilai kapitalisasi Rp 74,82 triliun.
Selain itu, bank digital yang dimiliki Grup Akulaku, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berada di ambang ARB. Adapun, sahamnya berada di level Rp 800 pada pergerakan pukul 13:36 siang ini. Saham bank digital berkode BBYB turun 6,43% atau 55 poin.
Lain halnya dengan emiten bank digital milik CT Corp, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Harga saham emiten digital bank berkode BBHI tersebut terpantau naik 0,53% hari ini ke level Rp 1.910 per saham.
Dari catatan Katadata, Bank Jago pernah mengalami kondisi serupa karena harga sahamnya turun 6,54% ke level Rp 6.075 per saham pada 11 Oktober 2022. Sedangkan, saham Bank Neo Commerce hampir menyentuh ARB paa 30 September 2022, di mana harga sahamnya anjlok 6,35% ke level Rp 885 per saham.