IHSG Turun 0,37% di Sesi Pertama, Dibayangi Pelemahan Wall Street
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penuruan 0,37% ke level 6.742 pada perdagangan sesi pertama Selasa (19/12).
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi mencapai Rp 5,88 triliun dengan volume 16,25 miliar saham dan frekuensi sebanyak 766.553 ribu kali.
Hingga separuh perdagangan hari ini, tercatat 307 saham terkoreksi, 182 saham menguat, dan 206 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.316,05 triliun.
Bahana Sekuritas dalam risetnya memaparkan, bursa saham domestik dibayangi kejatuhan bursa saham Wall Street, Amerika Serikat Selasa kemarin setelah rilis laporan keuangan Goldman Sachs yang mengecewakan.
Sedangkan, bursa saham Asia bergerak variatif setelah rilis data PDB Cina yang melemah di kuartal keempat dan secara tahunan (year on year). Adapun, Harga minyak mentah ditutup menguat didorong optimisme peningkatan permintaan minyak dari China.
Bahana memproyeksikan, IHSG berpotensi melemah pada kisaran 6.700-6.900. "Saham sektoral yang dapat diperhatikan adalah technology, perbankan digital, konsumer, ritel dan media," ungkap Bahana.
Sedangkan, Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar memprediksi, level resistance IHSG hari ini diprediksi akan bergerak di 6.845, 6.885, 6.906, 6.953 dengan support 6.755, 6.726, 6.688, dan 6.638. Perkiraan range di rentang 6.710 - 6.820.
Kinerja IHSG berkebalikan dengan bursa saham di Asia lainnya yang mayoritas hari ini berada di zona hijau. Adapun, indeks Nikkei 225 naik 2,54%, Hang Seng naik 0,22%, Shanghai Composite naik 0,13%, dan Strait Times naik 0,16%.
Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun hingga 1,64%. Adapun saham di sektor industri dasar yang turun misalnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 2,77% atau 200 poin menjadi Rp 9,775 per saham.
Selanjutnya PT Timah Tbk (TINS) turun 2,32% atau 30 poin menjadi Rp 1.265 per saham. Terakhir PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 2,01% atau 200 poin menjadi Rp 9.775 per saham.
Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor transportasi 0,06%, sektor kesehatan turun 0,15%, dan sektor non primer turun 0,38%. Sementara primer turun 0,47% dan sektor teknologi turun 0,82%.
Adapun sektor energi naik 0,51%, sektor industri naik 0,16%, dan sektor infrastruktur naik 0,23%, sektor properti naik 0,20%, dan sektor keuangan naik 0,01%.