MNC Land Raup Pendapatan Rp 1,2 Triliun, Labanya Naik 24%
PT MNC Land Tbk (KPIG) membukukan kenaikan pendapatan 60,3% sepanjang tahun 2022, yakni Rp 1,2 triliun. Sedangkan hingga akhir Desember 2021 pendapatan bersih perseroan tercatat Rp 699 miliar.
Melansir keterbukaan informasi, kenaikanitu didorong oleh pendapatan di segmen hotel, resor dan golf yang naik sebesar 306,3%, menjadi Rp 507,5 miliar dari Rp 124,9 miliar pada tahun 2021, diikuti segmen jasa keamanan dan lain-lain dengan Rp 385,3 miliar atau tumbuh 4,3% dari Rp 369,5 miliar di tahun 2021.
Diurutkan berdasarkan segmentasi, kontributor terbesar berasal dari hotel, resor dan golf dengan andil 45,2% dari total pendapatan, diikuti oleh jasa keamanan dan lainnya sebesar 34,3%, sewa ruang perkantoran 19,6%, dan terakhir apartemen dan properti lainnya sebesar 0,9%.
Beban pokok pendapatan pun mengalami kenaikan Rp 715 miliar atau meningkat 25% sepanjang tahun dari periode yang sama tahun lalu Rp 572 miliar.
Sehingga, di tahun lalu perusahaan mengantongi perolehan laba bersih senilai Rp 179,5 miliar atau naik 24,2% secara tahunan.
”Sepanjang 2022, MNC Land menorehkan banyak pencapaian membanggakan, termasuk kinerja keuangan perseroan. Pada tahun ini perseroan berkomitmen untuk bekerja lebih keras lagi dalam upaya mempercepat pengembangan berbagai proyek kelas dunia terutama di KEK MNC Lido City,” kata Direktur Utama KPIG, M. Budi Rustanto dalam keterangan resminya.
Untuk diketahui, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido yang dikelola MNC Land telah resmi beroperasi pada Jumat (31/3). Peresmian ditandai dengan ditandatanganinya prasasti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. KEK Lido merupakan proyek unggulan MNC Land yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dari sisi aset perseroan bertumbuh 3,36% menjadi Rp 31,9 triliun sepanjang 2022 dari tahun sebelumnya Rp 30,9 triliun. Liabilitas meningkat 0,31% menjadi Rp 6,46 triliun sepanjang tahun 2022. Sedangkan, hingga akhir 2021 perseroan membukukan liabilitas Rp 6,44 triliun.
Sedangkan, ekuitas meningkat menjadi Rp 25,4 triliun hingga akhir 2022. Jumlah tersebut naik 4,13% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 24,4 triliun.