BRI Cetak Laba Rp 60,4 Triliun di 2023, Kredit Tumbuh 11,2%
Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), membukukan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 60,4 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah ini meningkat 17,5% dibanding raihan periode sama di tahun 2022 lalu Rp 51,40 triliun.
Mengutip publikasi kinerja keuangan perusahaan pada Rabu ini (31/1), raihan ini juga turut meningkatkan nilai laba bersih per saham emiten bersandi BBRI ini menjadi Rp 398 per lembarnya dibanding pengujung 2022 yang senilai Rp 338 per lembar.
Moncernya laba ini tidak lepas dari nilai kredit yang disalurkan BBRI sepanjang tahun 2023 yang mencapai Rp 1.266,4 triliun, meningkat 11,2% dibanding tahun sebelumnya. Dari portofolio itu, sekitar 84,4% atau Rp 1.068 triliun disalurkan untuk kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih Rp 135,18 triliun pada 2023 dibanding tahun sebelumnya Rp 124,59 triliun. Sementara, marjin bunga bersih BBRI tercatat tumbuh 6,84% per akhir Desember 2023.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BRI mencapai Rp 1.358 triliun, tumbuh 3,9% secara tahunan. Kontributor pertumbuhan DPK itu berasal dari dana murah atau CASA sebesar 64,4%. Sedangkan, total aset BRI mencapai Rp 1.965 triliun, naik dari posisi tahun 2022 lalu yang senilai Rp 1.865 triliun.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah bank yang fokus pada UKMM ini mengalami kenaikan Non Performing Loan (NPL) gross menjadi 3,12% dari tahun sebelumnya 2,82%. Hal ini turut diikuti dengan kenaikan NPL net menjadi 0,76% dari sebelumnya 0,73%.
Sedangkan, Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap simpanan BRI meningkat dari 79,17% pada tahun 2022 menjadi Rp 84,73% pada tahun lalu.