Jasa Marga Prediksi Puncak Mudik Lebaran 29 April dan Arus Balik 8 Mei
PT Jasa Marga Tbk meramalkan volume lalu lintas pada musim mudik lebaran 2022 akan melonjak. Puncak mudik lebaran diperkirakan pada 29 April 2022 dan puncak arus balik diperkirakan pada 8 Mei 2022.
Berdasarkan data Jasa Marga, volume lalu lintas tol perseroan menurun selama pandemi Covid-19. Pada musim mudik lebaran 2020, volume lalu lintas turun drastis sekitar 980 ribu kendaraan atau sekitar 40% dari capaian 2019. Angka tersebut membaik pada 2021 menjadi 1,4 juta kendaraan atau 60% dari sebelum pandemi.
Jasa Marga memproyeksikan volume lalu lintas tol selama musim mudik tahun ini akan lebih tinggi dari realisasi 2019 yaitu sebanyak 2,5 juta kendaraan. "Tahun ini, tidak hanya naik dibandingkan 2021, tapi di atas angka 2019 prediksi kami," kata Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru dalam konferensi pers, Senin (11/4).
Jasa Marga menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik pada tahun ini. Sebab, satu jalur pada ruas tol Jasa Marga hanya mampu menampung 2.300 kendaraan per jam. Pada musim mudik, jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan di atas kapasitas normal.
Angka volume capacity ratio (VCR) ruas tol perseroan pada puncak mudik lebaran diramalkan mencapai 1,61 poin. Sementara itu, VCR pada puncak arus balik diproyeksikan mencapai 1,53 poin.
Artinya, lebih dari satu kendaraan akan bersaing untuk berada dalam satu jalur tol perseroan. Oleh karena itu, rekayasa lalu lintas diperlukan untuk menurunkan angka VCR ke bawah level 1,00.
Rekayasa lalu lintas yang dipilih adalah jalan satu arah atau strategi yang sama seperti yang diterapkan pada musim Mudik Lebaran dan Arus Balik 2019. Dengan rekayasa tersebut, angka VCR pada puncak musim Mudik 2022 menjadi 0,81 poin, sedangkan pada puncak Arus Balik susut menjadi 0,86 poin.
"Rekayasa lalu lintas adalah diskresi Kepolisian. Jadi, nanti yang mengeluarkan dari kepolisian, tapi kami menghitung semua kapasitasnya dan kami sampaikan ke semua stakeholder," kata Heru.
Kementerian Pariwisata dan Ekonom Kreatif (Parekraf) mencatat akan ada 85,5 juta orang yang akan mudik pada Lebaran 2022. Angka itu lebih tinggi 7,13% dari survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sepekan lalu atau sebanyak 79,4 juta orang.
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, mayoritas masyarakat akan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor untuk mudik. Kemenhub memprediksi jumlah masyarakat yang mudik dengan kendaraan pribadi mencapai 36,17 juta orang atau 45,5% dari total masyarakat yang akan mudik.
Sementara itu, masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan umum darat mencapai 24,3 juta atau 30,6%. Kendaraan umum yang dimaksud adalah bus mobil sewa, mobil travel, dan taksi online.
Pada peringkat ketiga, moda transportasi yang dipilih untuk mudik adalah pesawat terbang yang mencapai 12,1% atau 9,6 juta orang. Capaian tersebut diikuti moda kereta api sebanyak 7,71 juta orang (9,7%) dan kapal laut sebanyak 1,1 juta (1,4%).
Untuk meningkatkan kepatuhan syarat mudik, pemerintah mendirikan posko vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan di simpul-simpul transportasi.
Mayoritas pemudik didata berasal dari Jawa Timur atau sebanyak 13,6 juta orang. Adapun, pemudik dengan asal kawasan Jabodetabek ditaksir mencapai 16,4% atau sebanyak 13 juta orang. Sementara itu, tujuan pemudik terbanyak adalah Jawa Tengah yang mencapai 21 3 juta orang.
Jalur mudik yang akan paling banyak dilalui adalah Tol Trans Jawa atau sebanyak 26,5% dari total pemudik. Sementara itu, jalur selanjutnya adalah Jalur Lintas Tengah Jawa atau sebanyak 10,3% dari total pemudik.