Harga Telur Tembus Rp 29.000 per Kg Imbas Kenaikan Nilai Pakan dan DOC

Tia Dwitiani Komalasari
3 Juni 2022, 14:48
Pedagang telur melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5/2022).
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.
Pedagang telur melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5/2022).

Rata-rata harga telur nasional meroket jadi Rp 29.450 per kg. Kenaikan harga telur tersebut didongkrak biaya produksi yang melejit seperti pakan dan DOC (day old chicken/bibit ayam)

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional pukul 10.00 WIB, Jumat (3/6), harga telur ayam tertinggi ada di provinsi Papua dan Sumatera Utara, masing-semasing senilai Rp 38.950 per Kg dan Rp 35.000 per Kg. Sementara harga telur terendah ada di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, masing-masing senilai Rp 23.950 per kg dan Rp 24.100.

Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan, harga telur di tingkat peternak ayam dilepas senilai Rp25.500 hingga Rp 27.000 per kg. Harga telur tersebut tergolong tinggi dibandingkan sebelumnya.

 Menurut dia, kenaikan harga telur disebabkan karena biaya produksi yang meningkat tajam, diantaranya pakan dan DOC.

“Kami, peternak itu merupakan industri hilir, sangat terpengaruh oleh perubahan pakan, DOC, obat-obatan dan lainnya. Kita bisa berbuat apa?  Karena semua (harganya) jadi tinggi,” kata Yudianto kepada Katadata.co.id, Jumat (3/6).

Dia mengatakan, harga pakan naik signifikan disebabkan meroketnya harga Jagung. Sebanyak 50 persen bahan pakan ternak unggas merupakan jagung.

Pada 2020, harga pakan ternak unggas mencapai Rp 5.200 per kg, lalu naik menjadi rp 6.200 per kg. Harga pakan tersebut semakin melejit setelah Perang Rusia-Ukraina menjadi Rp 7.600 per kg.  Sementara pakan untuk anak ayam bisa mencapai Rp 8.900 per kg.

Yudianto mengatakan, kenaikan harga pakan unggas bertambah signifikan pada Maret hingga April 2022. “Saat itu, setiap pekannya harga pakan naik Rp 100,” ujarnya.

Sementara harga jagung saat ini sudah naik dari Rp 4.500 per kg menjadi Rp 6.000 per kg. Harga tersebut lebih tinggi dari harga acuan pembelian di tingkat konsumen sesuai Permendag no.7- 2020 senilai Rp 4.500 per kg. Selain mahal, menurut Yudianto, bahan baku jagung juga sulit didapatkan.

 Tak hanya pakan, kenaikan harga DOC juga berpengaruh pada harga telur. Sebelumnya harga DOC maksinal Rp 6.000 per ekor, kini menjadi Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per ekor.

Menurut Yudianto, kenaikan harga DOC tersebut baru terjadi pada akhir pertengahan Mei 2022. Hal itu dikhawatirkan menambah beban peternak ayam.

“Langkah perusahaan pembibitan ayam mengambil langkah seribu saat permintaan meningkat juga kurang bijaksana. Harganya (DOC) langsung naik tinggi,” ujarnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, perubahan harga telur tertinggi ada di wilayah Jawa Timur. Harga telur ayam ras segar di Jawa Timur dijual dengan harga Rp 26.500 per kg pada Kamis, 2 Juni 2022, atau naik 4,54% dalam sepekan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...