Belasan Negara Batasi Pelancong Cina, Xi Jinping Ancam Akan Membalas

Tia Dwitiani Komalasari
4 Januari 2023, 08:34
Carlos Garcia Rawlins Seorang pria berjalan menantang angin melewati bendera Tiongkok di Lapangan Tiananmen sebelum sesi pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) di Beijing, China, Jumat (4/3/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/aww
Carlos Garcia Rawlins Seorang pria berjalan menantang angin melewati bendera Tiongkok di Lapangan Tiananmen sebelum sesi pembukaan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) di Beijing, China, Jumat (4/3/2022).

Pemerintah Cina mengutuk penerapan tes Covid-19 di beberapa negara di seluruh dunia pada pelancong dari Cina. Hal ini terjadi setelah negara tersebut mengalami ledakan Covid-19.

"Beberapa negara telah menetapkan pembatasan masuk yang hanya menargetkan pelancong Cina. Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima," kata Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina seperti dikutip dari AFP, Rabu (4/1).

"Cina dapat "mengambil tindakan balasan, sesuai dengan prinsip timbal balik," dia memperingatkan.

Pada 7 Desember, Cina secara mengejutkan mencabut pembatasan Covid-19. Keputusan tersebut menyebabkan lonjakan pasien di rumah sakit dan korban covid di krematorium.

Pemerintah Cina juga tidak lagi mengkarantina orang yang datang dari luar negeri, tetapi akan terus mewajibkan tes PCR negatif untuk para pelancong. 

13 Negara Batasi Pelancong Cina

Setidaknya 13 negara memberlakukan pembatasan pada pelancong dari Cina karena kasus Covid-19 di negara itu melonjak menyusul pelonggaran aturan "nol-Covid".

Adapun 13 negara tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, India, Kanada, Jepang , Italia, Spanyol, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, dan Maroko.

Salah satu alasan dari pembatasan tersebut adalah data dari Covid-19 di Cina yang dinilai tidak dapat diandalkan. Komisi Kesehatan Nasional Cina telah berhenti untuk menerbitkan statistik infeksi dan kematian akibat Covid-19 yang sebelumnya terbit setiap hari.

Tanggung jawab itu telah dialihkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CDC), yang hanya akan menerbitkan angka sebulan sekali setelah negara tersebut menurunkan protokol manajemen penyakitnya pada 8 Januari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...