Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat Imbas Minim Sosialisasi
Ketua Kamar Dagang Industri, Arsjad Rasjid, meminta pemerintah meningkatkan sosialisasi subsidi motor listrik. Hal itu menanggapi masih minimnya peminat subsidi motor listrik sejak digelontorkan 20 Maret 2023.
Arsjad mengatakan, peminat subsidi motor listrik masih sedikit karena kendaraan listrik tersebut dibanderol dengan harga yang tinggi saat pertama meluncur di Indonesia. Akibatnya, hanya sedikit masyarakat yang ingin membeli motor listrik.
Dia mengatakan, subsidi motor listrik dapat meningkatkan minat konsumen . Namun demikian, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi sehingga lebih banyak masyarakat yang tertarik mengikuti program tersebut.
"Tapi selain itu, saya kira insentif subsidi motor listrik ini juga harus tepat sasaran," ujar Arsjad kepada awak media, di Jakarta, Selasa (30/5).
Dia mengatakan, program subsidi motor listrik ini perlu diterapkan untuk membantu pemerintah mencapai target net zero carbon pada tahun 2060.
"Kalau semua masyarakat menggunakan kendaraan listrik, subsidi BBM juga nanti bisa dialokasikan untuk kepentingan yang lain, jadi ini penting," kata Arsjad.
Arsjad optimis penggunaan kendaraan listrik akan bisa diterapkan oleh semua masyarakat di Indonesia. Pasalnya, program ini juga dapat mengembangkan industri di dalam negeri, yang nantinya akan berdampak baik untuk industri kecil dan menengah.
Baru Terjual 599 Motor
Asosiasi Industri Sepada Motor Listrik Indonesia mencatat ada 599 motor listrik yang berhasil terjual sejak pemerintah merilis kebijakan subsidi sebesar Rp 7 juta pada Maret lalu. Angka ini masih minim jika dibandingkan dengan target penyaluran subsidi kepada 200.000 unit hingga akhir 2023.