Luhut Targetkan Pengembangan 149 Pelabuhan Hijau pada 2024

Tia Dwitiani Komalasari
28 Desember 2022, 14:59
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/12/2022). Kementerian Perdagangan memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2023 mencapai 38,3 sampai 38,5 miliar dolar AS dengan menyiapkan
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/12/2022). Kementerian Perdagangan memproyeksikan surplus neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2023 mencapai 38,3 sampai 38,5 miliar dolar AS dengan menyiapkan strategi dan kebijakan diantaranya penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas.

Pemerintah menargetkan pengembangan 149 pelabuhan menjadi green and smart port akan bisa diselesaikan hingga 2024 mendatang. Saat ini, tercatat sudah ada 14 pelabuhan yang telah sertifikasi sebagai green port dan smart port.

Sebanyak 149 pelabuhan itu terdiri dari 112 pelabuhan di bawah Pelindo dan 37 pelabuhan di bawah sejumlah instansi, termasuk swasta dan Kementerian Perhubungan.

"Ini semua harus kita bangun, semua saya harapkan harus bisa selesai dalam waktu dua tahun ke depan. Tahun depan saya berharap kita bisa menyelesaikan 149 supaya digital. Tahun ini 14 pelabuhan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Green Port Awards 2022 bertajuk "Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia" seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/12).

Luhut mengatakan bahwa inisiasi program pelabuhan hijau ini berawal saat dia berkunjung ke Batam bersama sejumlah menteri pada tga tahun lalu. Kunjungan  itu untuk mendorong implementasi ekosistem logistik nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE) di 10 pelabuhan di Indonesia.

Implementasi ekosistem logistik nasional itu menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of goods) dengan dokumen internasional (flow of documents). Sistem logistik ini menjalankan pertukaran data, simplifikasi proses, serta penghapusan repetisi dan duplikasi

"Sekarang sudah bisa 14 pelabuhan. Kalau sudah 14 ini jadi, kita tinggal replicate (replikasi) ke tempat yang lain," ujarnya.

Di sisi lain, ekosistem tersebut juga dinilai akan mampu mengurangi peluang terjadinya korupsi. "Saya sangat mengapreasiasi terbangunnya 14 pelabuhan yang sudah terintegrasi secara digital ini sehingga meminimalkan praktik korupsi di pelabuhan karena ter-blok oleh sistem yang kita bangun. Dan tahun depan, saya ulangi, kita harus membuat, menyelesaikan 149 (pelabuhan) lagi dan kita harus kerja keras untuk itu," imbuh Luhut.

 Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ada 578 pelabuhan perikanan di Indonesia pada 2020. Mayoritas atau 114 pelabuhan perikanan (19,72%) ada di Aceh.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...