Usung Gatot-Anies, PAN Sarankan Prabowo Mundur dari Ajang Pilpres

Dimas Jarot Bayu
12 Juli 2018, 19:24
Mantan Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Mantan Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (ke tiga kiri) berjalan bersama sejumlah tokoh masyarakat saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Alhamidy Banyuanyar, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (14/3/2018).

Partai Amanat Nasional (PAN) hendak mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpasangan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai pasangan calon presiden-calon wakil presiden di Pilpres 2019. Untuk itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyarankan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mundur dari bursa capres.

Yandri menyatakan mundurnya Prabowo akan mempermudah koalisi penantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan arah politik. Hingga saat ini koalisi oposisi mengalami kebuntuan dalam menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Advertisement

Gerindra masih kukuh memperjuangkan Prabowo sebagai capres, sementara, PKS tak mau bila Anies hanya menjadi cawapres.  "Yang menjadi jalan tengah bila partai politik tidak mengedepankan figur masing-masing," kata Yandri di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (12/7).

(Baca juga: Peluang Anies Hadapi Jokowi Makin Besar bila Prabowo Mundur Capres)

Baik Gatot dan Anies bukan merupakan tokoh partai politik, sehingga partai koalisi penantang Presiden Joko Widodo dapat fokus menggalang kekuatan. "Saya kira itu bisa membuat format baru koalisi," kata Yandri.

Sementara itu, pembentukan poros ketiga - di luar kubu pendukung Jokowi dan Prabowo- dianggap mustahil. Alasannya, hambatan persyaratan ambang batas presidensial sebesar 20-25%.

"Kalau poros ketiga ya memang perlu keajaiban," kata Yandri.  

Sehingga PAN memilih untuk terus menjalin komunikasi dengan Gerindra, PKS, PKB, serta Demokrat dalam mencari dukungan mewujudkan usulan mereka. 

Menanggapi usulan tersebut, Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro menyatakan partainya tetap berkukuh mengusung Prabowo sebagai capres. Keputusan ini telah disepakati Gerindra dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor pada 11 April 2018.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement