Hanafi Rais Mundur dari DPR dan PAN, Masih Dianggap Kader Partai

Dimas Jarot Bayu
6 Mei 2020, 16:26
PAN, Hanafi Rais, anak Amien Rais, mundur dari PAN
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Hanafi Rais saat berfoto dengan pengurus PAN. Hanafi mengundurkan diri dari jabatan di partai dan DPR.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) telah menerima surat Hanafi Rais yang mengundurkan diri dari kepengurusan partai dan keanggotaannya di DPR. Jabatan terakhir Hanafi sebagai Wakil Ketua Umum PAN dan Ketua Fraksi PAN di DPR.

"Iya saya sudah menerima suratnya tadi pagi," kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (5/6).

Mundurnya Hanafi, membuat jabatan yang diembannya di internal partai maupun parlemen menjadi kosong. Hingga saat ini, kata Eddy, PAN belum menentukan siapa pengganti Hanafi di kedua jabatan tersebut.

(Baca: Putra Amien Rais Dikabarkan Mundur dari DPP PAN dan DPR)

Menurut Eddy, sosok yang akan menggantikan Hanafi akan ditentukan melalui mekanisme partai yang berlaku. Adapun terkait jabatan Ketua Fraksi PAN di DPR, hal itu akan segera dilakukan.

Pasalnya, tak boleh ada kekosongan kepemimpinan di Fraksi PAN DPR. "Masih dibahas penggantinya," kata Eddy.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menambahkan, meski Hanafi mundur dari kepengurusan partai dan parlemen, namun masih sebagai kader PAN hingga saat ini.

Viva menyatakan, PAN berat hati atas pengunduran diri Hanafi dari kepengurusan partai dan parlemen. Sebab, tenaga dan pikiran Hanafi masih diperlukan dalam menjalankan tugas partai.

"Namun DPP PAN tidak dapat membatasi hak politik setiap kader dalam menentukan pilihan politik individu, jika merasa berbeda pemikiran dengan keputusan politik partai," kata Viva.

(Baca: Jagoan Amien Kalah, PAN Sebut Pemerintah Tak Campuri Pemilihan Ketum)

Hanafi mengundurkan diri dari kepengurusan PAN dan sebagai anggota DPR RI pada Selasa (5/5). Dalam suratnya, Hanafi menilai partai berlambang matahari itu sudah melewatkan momentum memperbaiki diri.

Dia juga mengatakan sikap PAN yang cenderung lunak kepada pemerintah jadi salah satu alasannya mundur. “Bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan,” kata Hanafi.

Padahal ia sebenarnya berharap PAN dapat menjaga keutuhan dan menegakkan prinsip keadilan. Apalagi partai ini sebelumnya telah melewati kongres yang dipenuhi kekerasan. “Kita semua tahu PAN telah melewati kongres yang sarat dengan kekerasan dan mecoreng wajah sendiri,” katanya.

(Baca: Diwarnai Kericuhan, Zulkifli Hasan Terpilih Lagi Jadi Ketum PAN )

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...