Survei: Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies di Pilpres 2024
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukan elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di peringkat tertinggi sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Prabowo unggul dibandingkan tokoh muda seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Elektabilitas Prabowo berada di peringkat teratas dengan skor 26,2% yang disusul oleh Ganjar sebesar 20,08%. Kemudian Anies berada di urutan tiga dengan elektabilitas 15,5%.
“Prabowo Subianto tampak masih besar dukungannya jika dibandingkan dengan nama lain, tapi tidak menonjol,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Rabu (25/8).
Survei ini diadakan pada 30 Juli hingga 4 Agustus yang melibatkan 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Salah satu pertanyaan survei mengulas keterpilihan 15 nama tokoh politik.
Meski mampu mengungguli nama-nama lainnya, Burhanuddin menilai skor 26% belum cukup aman bagi Prabowo untuk mengantongi kemenangan di Pilpres 2024 nanti. "Selisihnya tidak terlalu jauh."
Tren elektabilitas Prabowo dan Ganjar ini mengalami kenaikan dibandingkan survei yang diadakan pada April lalu. Ketika itu, tingkat elektabilitas Prabowo 19,3%. Selain Prabowo, Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas dari skor 13,7% pada April.
Burhanuddin menilai kenaikan elektabilitas Prabowo disebabkan kondisi penanganan pandemi. Tingkat keterpilihan Prabowo meningkat berbanding terbalik dengan menurunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo selama pandemi.
Adapun kenaikan elektabilitas Ganjar berkat konflik dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto. Polemik di tubuh PDIP itu malah menambah perhatian publik kepada Ganjar. "Drama itu mendongkrak tren elektabilitas Ganjar," kata dia.
Adapun elektabilitas Anies turun 3,1% dibandingkan April lalu. Para tokoh lain pun sama mengalami penurunan elektabilitas, seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Agus Harimurti.
Burhanuddin menyoroti sejumlah tokoh politik yang gencar memasang baliho di berbagai daerah, seperti Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto.
Gencarnya pemasangan baliho tak berhasil mengerek elektabilitas kedua tokoh. Tingkat elektabilitas Puan Maharani hanya 0,4% dan Airlangga 1,1%.
“Kalau saya simpulkan, efek spanduk ini tidak seragam. Buat Airlangga ini positif, tingkat keterkenalan naik. Puan naik juga tapi tingkat kesukaannya masih rendah,” kata Burhanuddin.
Indikator juga membahas soal potensi tingkat keterpilihan partai politik. Hasil survei menunjukkan elektabilitas PDIP 24,4% yang diikuti oleh Gerindra di posisi kedua sebesar 12,8%.
Meski berada di peringkat teratas, tren keterpilihan PDIP mengalami penurunan dibandingkan April lalu yang mencapai 27,5%. Burhanuddin menilai penurunan ini selaras dengan penurunan tingkat kepuasan Jokowi.
“Pak Jokowi kan kader PDIP, pasti berpengaruh pada tren ini, begitu juga bila tingkat kepuasan terhadap Jokowi meningkat, maka PDIP akan terdampak,” kata dia.
Sebaliknya, tren elektabilitas Gerindra mengalami kenaikan. Burhanuddin menilai publik belum menganggap Gerindra sebagai partai pendukung pemerintah.
Penyumbang bahan: Mela Syaharani