Kisah Luhut: Anak, Cucu, Sopir Terpapar Omicron dengan Gejala Ringan

Rizky Alika
14 Februari 2022, 16:36
Omicron, Luhut
Kemenko marvest
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam konferensi pers virtual perkembangan PPKM.

Kasus Covid-19 varian Omicron tengah mengalami peningkatan di Tanah Air. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun menceritakan pengalamannya keluarga hingga karyawannya yang yang terpapar virus corona tersebut.

"Bahkan di kantor saya sudah cukup banyak yang dilakukan tes dan hasilnya positif," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/2).

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu menyebutkan keluarganya pun terinfeksi Covid-19. "Termasuk di keluarga saya, anak cucu saya, sopir saya," ujar dia.

Dari pengamatannya, baik keluarga dan karyawannya mengalami sakit dengan gejala ringan. "Dari pengalaman kita semua saya kira sekeliling kita sama, mereka tidak terlalu lama menjadi negatif kembali." kata Luhut.

Dia mengatakan pasien Omicron yang tidak memiliki gejala atau bergejala ringan hanya perlu isolasi mandiri, konsumsi obat yang dianjurkan, dan istirahat di rumah."Berdasarkan data Kemenkes pun menunjukkan sebagian besar yang terkena infeksi tanpa gejala atau gejala ringan," kata dia.

Kasus Omicron selama ini menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan varian Delta. Kemudian, pasien Covid-19 Omicron umumnya akan kembali pulih sehingga dapat melanjutkan aktivitas kembali.

Luhut memastikan, kasus Omicron dengan gejala berat hingga kasus meninggal terjadi pada orang yang memiliki komorbid, lansia, atau orang yang belum divaksin lengkap. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksin Covid-19.

"Jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin karena rata-rata orang meninggal belum vaksin lengkap," katanya.

Sebelumnya, klaster penularan Covid-19 di kantor mulai bermunculan kembali. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan laju penularan tertinggi pada 6 Februari lalu terjadi di Jakarta Pusat. Kemudian, penularan tertinggi disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Jakarta Barat.

Ia pun menyoroti kenaikan kasus yang disumbang oleh klaster perkantoran, baik kantor pemerintah dan swasta. Menurutnya, masyarakat yang rutin melakukan perjalanan ke kantor berpotensi tertular dan menularkan corona hingga ke keluarganya.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan tambahan konfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (13/2) mencapai 44.526 kasus. Angka ini lebih rendah dibandingkan penularan pada Sabtu (12/2) yang mencapai 55.206 kasus, menjadikannya penularan harian tertinggi kedua sepanjang pandemi.

Dua provinsi mencatatkan kasus harian di atas 10.000 yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat. Adapun Banten dan Jawa Timur masing-masing mencatatkan kasus harian di atas 5.000 pasien positif. Kasus tambahan Covid-19 juga terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat mencatatkan kasus paling sedikit yakni 13 konfirmasi positif.

Adapun data Kemenkes hari ini menunjukkan pasien positif Covid-19 bertambah 36.501 orang. Total Kasus mencapai 4.844.279 dengan 4.323.101 pasien dinyatakan sembuh dan 145.321 orang meninggal dunia. Berikut grafik Databoks:

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...