Oleh-oleh Jokowi dari Cina, Ekspor Nanas Indonesia Bakal Makin Melejit

Andi M. Arief
29 Juli 2022, 16:45
Cina, nanas, ekspor
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/wsj.
Pusat jajanan kuno di kawasan Qianmen pada hari pertama liburan Tahun Baru China di Beijing, China, Rabu (10/2/2021).

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Xi Jinping melahirkan beberapa kesepakatan di antaranya membahas protokol ekspor nanas dari Indonesia ke Cina. Terbukanya ekspor nanas RI ke Cina akan membuka potensi pasar yang lebih besar.

Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman mengatakan terbukanya akses pasar ke Cina dapat mengatasi kelebihan pasokan nanas nasional, terutama dari Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat.

Advertisement

"Kalau ini sudah dibuka, tentu jadi katalis pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya untuk petani-petani nanas yang di beberapa tempat kelebihan produksi," kata Liferdi kepada Katadata.co.id, Jumat (29/7).

Indonesia merupakan produsen nanas terbesar keempat di dunia dan sempat menjadi eksportir nanas kaleng terbesar di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, produksi nanas pada 2021 mencapai 2,88 juta ton.

Produksi tersebut tidak jauh dari rata-rata negara produsen terbesar nanas, Costa Rica, sebesar 3,2 juta ton. Adapun, provinsi dengan produksi nanas terbesar adalah Lampung yang mencapai 708.883 ton pada 2021.

Performa ekspor nanas Indonesia menurun sejak Covid-19 menyerang. Pada 2020, volume ekspor nanas turun 70,36% menjadi 6.419 ton dari capaian 2019 sebanyak 21.659 ton. Cina tercatat berhenti membeli nanas dari Indonesia pada 2020 sampai saat ini.

Negara yang konsisten masih menyerap nanas Indonesia selama lima tahun terakhir sampai saat ini adalah Uni Emirat Arab, Singapura, Arab Saudi, Qatar, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan Bahrain. Korea Selatan konsisten menjadi negara dengan pembelaan nanas Indonesia terbesar atau hingga 3.330 ton pada 2019.

Liferdi mengatakan Kementerian Pertanian telah mengincar akses pasar Cina sejak 2020 mengingat populasinya yang cukup besar. Namun, pandemi Covid-19 membuat rencana tersebut tidak berjalan lantaran Cina menutup akses.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement