Fokus ke Bisnis UMKM, Startup BukuWarung Galang Pendanaan Praseri A
Startup penyedia aplikasi pembukuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), BukuWarung, menggalang pendanaan praseri A yang dipimpin perusahaan ventura asal Amerika Serikat (AS), Quona Capital, dan investor sebelumnya.
Beberapa deret investor yang pernah menyuntikkan dana yakni seperti East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna. Setelah ronde terbaru ini, total pendanaan yang dikumpulkan oleh BukuWarung mencapai 8 digit.
Co-founder BukuWarung Abhinay Peddisetty mengatakan, saat ini layanan yang berfokus kepada usaha mikro di Indonesia masih sangat sedikit. Sedangkan UMKM ini memiliki keterbatasan akses ke bank dan institusi keuangan lainnya, serta pencatatan transaksi keuangan yang masih manual.
Padahal UMKM ini memberikan kontribusi kepada 60% Produk Domestik Brutto (PDB) Indonesia."Visi kami adalah membangun infrastruktur digital untuk 60 juta UMKM di Indonesia, yang diawali dengan aplikasi sederhana untuk pencatatan keuangan dan pembayaran digital," ujar Abhinay dikutip dari siaran pers, Rabu (8/7).
(Baca: Tokopedia & Traveloka Dikabarkan Galang Dana, Unicorn Lain Menyusul?)
Abhinay mengatakan Quona Capital memiliki pengalaman panjang dalam mendorong inklusi keuangan di pasar negara berkembang. Sehingga, perusahaan modal ventura AS itu merupakan mitra yang tepat untuk mengembangkan infrastruktur digital Indonesia.
BukuWarung merupakan aplikasi akuntansi yang membantu pemilik usaha mikro untuk mengelola transaksi tunai dan kredit. Ia mengatakan notifikasi tagihan utang yang dikirim secara otomatis membuat pemilik usaha yang menggunakan aplikasi tersebut dapat menerima pembayaran utang hingga tiga kali lebih cepat.
Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mencatat berbagai jenis transaksi termasuk kredit, pengeluaran, dan penjualan yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Hingga saat ini, BukuWarung mencatat lebih dari 600 ribu pedagang di sekitar 750 lokasi di Indonesia telah menggunakan aplikasi tersebut.
(Baca: Marak PHK, Enam Startup Sediakan Layanan Pencarian Kerja)
Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan mengatakan, ia dan Abhinay memiliki kesamaan berasal dari keluarga pemilik usaha mikro sehingga memahami kesulitan dalam mengelola arus kas dan mengakses pinjaman untuk mengembangkan bisnis.
“Kami mendesain produk yang bisa digunakan dengan mulus oleh pelaku usaha pemilik ponsel low-end, kapasitas penyimpanan yang sedikit, atau konektivitas data terbatas,” ujar Chinmay.
Saat ini BukuWarung telah melayani 50 jenis bisnis termasuk warung, toko kelontong, pedagang bahan makanan, kios pulsa, toko grosir, dan pedagang online.
Co-founder dan Partner Quona Capital Ganesh Rengaswamy mengatakan, perusahaannya telah memiliki sejumlah pengalaman bernvestasi di perusahaan yang melayani usaha mikro di negara berkembang, termasuk IndiaMART (India), Neon (Brasil), dan Yoco (Afrika). Ia melanjutkan, pandemi corona pun membuat para pelaku usaha terdorong untuk mempercepat adopsi berbagai perangkat digital.
"Solusi yang ditawarkan oleh BukuWarung tidak hanya membuat pelaku usaha mikro bisa lebih fokus mengembangkan bisnis, tetapi juga menyediakan platform untuk menghadirkan berbagai layanan tambahan yang bisa dimanfaatkan oleh mereka," ujar Ganesh.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca pun optimistis bahwa BukuWarung telah berada pada posisi yang tepat untuk mendorong transformasi digital di sektor usaha mikro di Tanah Air. "Apalagi, mengingat usaha mikro adalah tulang punggung dari ekonomi hyperlocal di Indonesia," ujar dia.
BukuWarung merupakan satu-satunya startup asal Indonesia yang terpilih sebagai peserta Y Combinator Class of YC S20. Pada 24 Agustus 2020 mendatang, startup ini akan bertemu dengan ratusan investor dan media gobal dalam Y Combinator Demo Day. Xendit dan Payfazz adalah dua perusahaan lain asal Indonesia yang pernah mengikuti program akselerasi tersebut.
Y Combinator sebelumnya telah berinvestasi di startup asal India yang bergerak di bidang yang serupa dengan BukuWarung yaitu Khatabook dan OkCredit. Khatabook dan OkCredit kini telah melayani lebih dari 10 juta pedagang dan telah menggalang pendanaan lebih dari US$ 150 juta.
(Baca: East Ventures Target Himpun Rp 1,2 Triliun untuk Dana Kelolaan Baru)