Kisah Investor Legendaris Jos Parengkuan, Pendiri Syailendra Capital
ZIGI – Jos Parengkuan menjadi salah satu tokoh investasi yang cukup dikenal di dunia pasar modal Indonesia. Pria ini dijuluki The Dragon of IDX karena kemampuannya dalam menciptakan portofolio investasi yang menguntungkan bagi para investor.
Lalu seperti apa perjalanan Jos hingga bisa mendirikan perusahaan sekuritas Syailendra Captial? Berikut kisah selengkapnya.
Berawal dari Black Monday
Ketertarikan Jos terhadap saham dimulai saat tragedi Black Monday terjadi pada tahun 1987. Dalam Podcast Syailendra Capital pada 25 Desember 2021, Jos menjelaskan dirinya sedang berada di kampus dan melihat para mahasiswa sibuk berbicara tentang pasar saham dunia, khususnya Australia yang terus turun kala itu.
Benar saja, saat tragedi Black Monday terjadi, rata rata pasar saham mengalami crash dan turun hingga 30%.
Meski terdengar sebagai kabar buruk bagi banyak orang, kabar turunnya pasar saham ini dipandang sebagai peluang oleh Jos. Ia berujar bahwa bila sebuah saham dapat turun drastis, tentulah itu juga bisa naik secara drastis. Pola ini yang menginspirasi Jos untuk terlibat lebih aktif di dunia pasar modal.
Jos sendiri tidak memiliki pendidikan di bidang pasar modal, karena berkuliah di jurusan Matematika di Inggris.
Baca Juga : 8 Jenis Risiko Investasi yang Perlu Diketahui
Terinspirasi dari film Wall Street
Tak hanya lewat kejadian Black Monday, Jos juga terinspirasi dari sebuah film berjudul Wall Street (1987) yang tayang setahun setelah tragedi tersebut.
Wall Street adalah film Amerika yang disutradarai oleh Oliver Stone, dan dibintangi oleh Michael Douglas, Charlie Sheen, Daryl Hannah, dan Martin Sheen.
Film ini mengisahkan cerita tentang Bud Fox yang diperankan Charlie Sheen, seorang pialang saham muda yang terlibat dalam skema pembelian saham kontroversial bersama seorang corporate raider Gordon Gekko yang dibintangi Michael Douglas.
Kelihaian dan penampilan sang tokoh utama di film tersebut membuat Jos ingin menjadi seperti mereka. Sejak saat itu, Jos mulai mengumpulkan saham-saham yang dinilai baik sebagai instrumen investasi.
Diterpa Krisis 98
Perjalanan investasi Jos juga penuh dengan tantangan. Tahun 1998, krisis ekonomi melanda beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Indonesia.
Krisis tersebut membawa badai kebangkrutan bagi banyak perusahaan saat itu, termasuk pula di sektor pasar modal. Harga saham berjatuhan dan membuat para investor kalang kabut.
Jos menyebut modal yang ia punya terus tergerus hingga menyisakan US$15.000. Bahkan banyak informasi yang mengatakan nilai rupiah akan melemah terus hingga Rp25.000 dari angka awal di Rp2.400.
Tak tinggal diam, Jos pun memutar otak untuk menjadikan investasi saham sebagai investasi jangka panjang. Ia membidik saham yang dimiliki perusahaan yang masih belum bangkrut.
Saham Astra pun dipilih. Namun naas, saham Astra yang ia pegang turun dari Rp4.000 ke Rp450, dan makin anjlok tinggal setengahnya di angka Rp225.
Ia pun kembali mencari saham baru yang lebih baik dan mendorong seluruh modalnya ke saham tersebut dan akhirnya dapat memperoleh keuntungan di tahun berikutnya.
Lewat kejadian ini, Jos berpesan agar para investor harus tetap menjaga emosional dan psikologi karena volatilitas pasar saham saat krisis sangat sulit ditebak.
Mendirikan Syailendra Capital
Setelah malang melintang di berbagai perusahaan sekuritas dan investasi, Jos memutuskan untuk mendirikan lembaga investasi sendiri. Tahun 2006, Jos Parengkuan mendirikan Syailendra Capital.
Melalui Syailendra Capital, Jos ingin membuktikan bahwa Manajer Investasi di dalam negeri juga mampu bersaing dan memiliki kualitas mumpuni dibanding para Manajer Investasi asing yang sudah bercokol lama di Indonesia. Hingga kini, Syailendra Capital memiliki kelolaan dana investasi sebesar Rp27 Triliun.
Produk investasi yang ditawarkan Syailendra adalah Reksadana. Ada beberapa tipe Reksadana yang ditawarkan dan telah disesuaikan dengan kebutuhan berbagai macam profil investor mulai dari Syailendra Dana Kas yang dapat dibeli di marketplace.
Ada juga Syailendra Equity Opportunity Fund, yang sempat mendapat penghargaan sebagai produk Reksadana terbaik versi Majalah Investor dan Infovesta untuk periode 10 tahun dengan aset Rp500 Milliar hingga Rp1 Trilliun.
Melesatnya pamor Syailendra Capital, tak lepas dari kegigihan sang pendiri dan pengalaman investasi yang memang telah teruji di berbagai fase krisis.
Jos berpesan bagi para anak muda yang ingin berinvestasi untuk berani melangkah dan tidak menunggu timing karena hanya akan menunda keuntungan yang bisa didapat lewat perkembangan pasar saham yang kini terus bergerak maju.
Itu tadi perjalanan investasi Sang Naga Bursa Efek Indonesia, Jos Parengkuan pendiri perusahaan sekuritas Syailendra Capital. Pengalaman dan kegigihan Jos bisa menjadi contoh bagi kita yang ingin memulai investasi sejak dini.
Baca Juga : Tips Merancang Keuangan Agar Dompet Tidak Jebol