10 Hal tentang IPO GoTo yang Wajib Kamu Pahami

Image title
15 Maret 2022, 21:17
GoTo
Instagram/@gojekindonesia
GoTo

ZIGI – Perusahaan GoTo yang merupakan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia mengumumkan bakal segera memulai Initial Public Offering (IPO). Berdasarkan prospektus awal GoTo, perusahaan teknologi ini mulai menawarkan IPO perusahaan pada 15-21 Maret 2022.

Namun di balik langkah besar perusahaan karya anak bangsa tersebut, GoTo tercatat mengalami kerugian pada tahun lalu sekitar Rp22,8 triliun. Kerugian tersebut kemudian membengkak lagi tahun ini menjadi Rp31,6 triliun.

Selain itu, nilai transaksi bruto induk Gojek dan Tokopedia tersebut saat ini Rp172,5 triliun. Nah, di bawah ini terdapat 10 hal yang perlu kamu ketahui tentang IPO GoTo. So, simak uraiannya sampai habis ya guys.

Baca Juga: BTS dan Blackpink Ikut Sambut GoTo, Hasil Merger Gojek-Tokopedia

1. Sempat Alami Kerugian

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Gabungan start-up yang bergerak di bidang transportasi dan marketplace GoTo, sedang mempersiapkan diri untuk menawarkan saham perdana ke publik atau yang dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). Sayangnya, induk Gojek dan Tokopedia masih mencatatkan kerugian Rp16,7 triliun pada 2020 atau rugi sebesar Rp8,14 triliun hingga semester I tahun 2021.

"Rugi tahun berjalan Rp6,7 triliun pada 2020. Sedangkan jumlah rugi komprehensif tahun berjalan Rp 16,6 triliun," demikian isi prospektus awal IPO GoTo, dikutip Zigi.id dari Katadata.co.id, Selasa, 15 Maret 2022.

2. Keuntungan Capai Triliunan Rupiah

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Menurut laporan IndoPremier, pendapatan induk Gojek dan Tokopedia mencapai Rp3,3 triliun pada 2020 dengan laba kotor sekitar Rp889 miliar. Sementara itu, laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA negatif di angka Rp8,9 triliun. Pencapaian tersebut dinilai membaik jika dibandingkan tahun 2019 yang terkontraksi Rp20,1 triliun.

3. Lepas 52 Miliar Saham

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Di balik rentetan kerugian tersebut, GoTo yang siap IPO bakal menerbitkan 52 miliar lembar saham baru atau 4,35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor. Perusahaan ini menargetkan Rp17,9 triliun dari IPO tersebut.

4. Harga Saham Rp316 sampai Rp346 per Lembar

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

GoTo diketahui menawarkan saham senilai Rp316 sampai Rp346 per lembar kepada masyarakat luas yang tertarik dengan harga tersebut. GoTo juga menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

5. Pencatatan Saham di Bulan April 2022

GoTo
Photo : Instagram/@tokopedia
GoTo

Meski dalam prospektus tersebut disebutkan masa penawaran awal tanggal 15-21 Maret 2022, namun perkiraan tanggal efektifnya 25 Maret. Selanjutnya, perkiraan masa penawaran umum sekitar tanggal 29 sampai 31 Maret 2022 dengan target penjatahan saham pada 31 Maret 2022.

Adapun prediksi tanggal distribusi saham secara elektronik akan jatuh pada 1 April 2022. Sementara itu untuk perkiraan tanggal pencatatan saham ditargetkan pada 4 April 2022. Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyatakan ada 23 perusahaan yang bakal IPO tahun ini termasuk GoTo.

6. Merger Sejak Tahun Lalu

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Gojek dan Tokopedia sendiri resmi bergabung pada pertengahan Mei 2021 lalu. Ekosistem GoTo saat ini mencakup 2 persen dari total Produk Domestik Bruto Indonesia. Merger ini menjadi langkah awal GoTo untuk melakukan penawaran umum perdana saham.

7. Dapat Investor Besar

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Di balik keputusan merger dua perusahaan tersebut, terdapat sejumlah investor yang mendukungnya. Investor tersebut antara lain Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

8. Valuasi Langsung Meroket

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Ketika unicorn terbesar di Indonesia ini memutuskan bergabung, GoTo sukses menjadi trending di media sosial tahun lalu dan menghebohkan banyak pihak. Bahkan, valuasi dari keduanya langsung meroket dengan mencapai US$ 18 miliar. Nilai tersebut didapatkan dari hasil putaran dana milik Gojek pada 2019 dan Tokopedia di awal 2020.

9. Rencana IPO Sejak Tahun 2021

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Rencana IPO GoTo ternyata sudah mulai dibahas sejak tahun lalu lho guys. Pada bulan Oktober 2021, GoTo mendapat suntikan dana segar dari Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) senilai US$ 400 juta atau lebih dari Rp 5,6 triliun lewat penggalangan dana pra-IPO.

"Apalagi jika dana hasil pra-IPO semakin besar, tentu akan sangat menguntungkan GoTo dalam proses IPO nanti," kata Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Katadata.co.id.

10. Bermakna Gotong Royong

GoTo
Photo : Instagram/@gojekindonesia
GoTo

Nah, buat kamu yang belum tahu makna GoTo sebenarnya, kata tersebut bukan sekadar akronim Gojek dan Tokopedia. Akan tetapi menurut CEO Tokopedia William Tanuwijaya, GoTo juga bermakna gotong royong yang menjadi karakter kuat bangsa Indonesia. Selain itu, gotong royong mewakili tujuan utama merger GoTo yakni menciptakan dampak sosial khusunya kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Itu dia deretan fakta tentang IPO GoTo yang wajib kamu ketahui. Tertarik untuk membeli saham unicorn tersebut?

Baca Juga: Profil Hasan Azhari yang Gugat Gojek Rp24,9 Triliun

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...