Elon Musk Digugat dan Diminta Batalkan Pembelian Twitter

Image title
8 Mei 2022, 14:13
Elon Musk
The New York Times
Elon Musk

ZIGI – Elon Musk kembali menghadapi masalah terkait pembelian Twitter. Pasalnya, pengelola Dana Pensiun Florida menuntut CEO SpaceX ini pada Jumat, 6 April 2022 karena telah mengakuisisi perusahaan tersebut dan diminta menghentikan transaksi pengambilalihan sebelum 2025.

Elon Musk diketahui telah mengambilalih perusahaan Twitter sebesar US$ 44 miliar atau setara dengan Rp 629,2 triliun pada April 2022. Simak yuk ulasannya di bawah ini!

Baca Juga: Tanggapan Pendiri Twitter Usai Perusahaan Dibeli Elon Musk

Elon Musk Dituntut karena Akuisisi Twitter

Elon Musk
Photo : Reuters
Elon Musk

Melansir dari The Guardian, Elon Musk digugat oleh Orlando Police Pension Fund (Pengelola Dana Pensiunan Orlando) Florida ke pengadilan Delaware Chancery Court pada Jumat, 6 April 2022 setelah mengakuisisi perusahaan Twitter.

Pihak Pengelola Dana Pensiun Orlando mengatakan bahwa Elon Musk telah melanggar Undang-Undang Delaware dimana Delaware telah melarang adanya merger secara cepat.

Pasalnya, Elon Musk disebutkan telah memiliki perjanjian panjang dengan pemegang saham Twitter lainnya termasuk penasihat keuangan, Morgan Stanley dan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Sebab perjanjian tersebut, Musk memiliki saham sebanyak 9,2 persen.

Dalam gugatan tersebut, Musk dikatakan ‘pemegang saham yang berkepentingan’ setelah menguasai 9 persen saham Twitter dan dimina untuk menunda akuisisi perusahaan tersebut. Musk juga diminta untuk menunda penyelesaian merger sebelum 2025.

Selain itu, Direktur Twitter juga disebutkan telah melanggar kewajiban fidusia (fiduciary duties) dan diwajibkan untuk mengganti biaya hukum. 

Rencana Elon Musk Keluarkan Produk Baru untuk Twitter

Elon Musk
Photo : The Guardian
Elon Musk

Berdasarkan laporan The New York Times, Elon Musk dikabarkan tengah mempersiapkan produk baru untuk Twitter yang dinamakan X Subsribers dengan target 104 juta pengguna pada 2028.

Selain itu, Elon Musk juga merencanakan akan melipatgandakan pendapatan mencapai US$ 26 miliar (Rp377 triliun), sebelumnya Twitter hanya menghasilkan US$ 9 miliar (Rp 130,6 triliun). Musk juga akan memotong ketergantungan Twitter terhadap iklan sebanyak 50 persen pada 2028 mendatang.

Bukan hanya mengeluarkan produk baru dan memotong iklan, Elon Musk juga berencana akan melakukan pemecatan dan perekrutan Twitter untuk mencapai 11.072 pegawai pada 2025. Seperti yang diketahui, Twitter saat ini telah memiliki 7.500 pegawai dan 1.725 diantaranya adalah pegawai baru pada 2022.

Elon Musk juga mengharapkan akan meningkatkan pengguna pada Twitter Blue dalam waktu 6 tahun ke depan. Pasalnya, Twitter Blue baru saja dirilis pada 2021 lalu untuk menawarkan pelayanan yang lebih berkelas.

Sebelum selesai mengakuisisi Twitter, Elon Musk dituntut oleh Pengelola Dana Pensiun Florida karena melanggar perihal merger perusahaan. Hingga saat ini, pihak Twitter belum memberikan tanggapan mengenai kabar tersebut.

Baca Juga: Serba-serbi Elon Musk Beli Twitter Senilai Rp629 Triliun

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...