8 Tanda Red Flag dalam Menjalin Hubungan, Patut Waspada!
ZIGI – Ketika menjalin hubungan alias berpacaran, seseorang akan menyadari ada peringatan tertentu. Peringatan ini biasanya membuat orang memutuskan untuk terus bertahan atau menyelesaikan masalah itu secara bersama.
Melansir dari Insider, red flag dalam hubungan adalah tanda peringatan bahwa ada pola atau perilaku tidak sehat antara kamu dan pasangan. Jika sudah tenggelam dalam hubungan, cukup sulit untuk keluar dari red flag. Berikut tanda red flag dalam hubungan menurut terapis pasangan, Samara Quintero.
Baca Juga: 7 Tanda Terjebak di Situationship, Hubungan Tanpa Kejelasan
1. Gemar Berbohong
Terus memergoki pasangan berbohong merupakan tanda hubungan kamu tidak sehat. Meski bohong itu dalam kategori kecil namun jika sering dilakukan bisa membuat pondasi dalam hubungan tidak kokoh. Masa depan hubungan kalian tidak bisa bertahan dengan baik.
“Kita semua bersalah apabila mengatakan kebohongan untuk kebenaran. Jika kamu memperhatikan pasanganmu secara konsisten, tertipu atau terjebak dalam kebohongan itu adalah tanda yang berbahaya,” ujar terapis pernikahan di Choose Therapy, Samara Quintero.
2. Penghinaan yang Berulang
Perhatikan pasanganmu baik penghinaan secara verbal maupun non-verbal sudah menunjukkan bahwa dia bukan orang yang tepat. Orang yang terlalu mencintai pasangan biasanya cukup sulit untuk keluar dari zona ini hingga akhirnya mengalami kekerasan seksual.
Menurut Samara Quintero, penghinaan yang berulang merujuk pada pelecehan emosional yang bisa menimbulkan perasaan cemas dan tidak aman dalam hubungan. Sebagai contoh, ‘Kamu beruntung aku masih bersamamu karena kamu tidak pernah melakukan yang lebih baik dariku’.
3. Enggan Berkompromi
Salah satu masalah yang sering dialami oleh pasangan adalah enggan untuk berkompromi. Masing-masing memiliki ego yang tinggi hingga akhirnya sulit untuk menerima masukan dari pasangan. Biasanya ego ini juga muncul karena adanya perbedaan pendapat.
Menurut terapis pernikahan Emily Simonian, ketika seseorang menjalin hubungan dan hanya salah satu pasangan saja yang mau berkompromi justru berakhir perasaan yang kesal, salah paham dan tidak puas. Oleh sebab itu, hubungan yang sehat adalah mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan satu sama lain.
4. Lari dari Masalah
Pasangan yang tidak memiliki cara untuk mengendalikan emosional atau perilaku mereka cenderung akan mudah lari dari masalah. Akibatnya, hubungan itu akan rusak karena tidak menemukan titik terang dari permasalahan tersebut.
Salah satu langkah yang paling sering dilakukan seseorang terhadap pasangannya adalah silent treatment. Diam memang akan terlihat masalah akan selesai begitu saja namun secara psikologis justru akan merusak dirimu sendiri.
Akibatnya, perilaku seperti ini bisa menghancurkan dirimu dan pasangan secara perlahan. Alangkah baiknya untuk membicarakannya secara hati ke hati. Hindari untuk lari dari masalah, mendiamkan pasangan selama berhari-hari dan sejenisnya.
5. Mengontrol Perilaku dan Cemburu Berlebihan
Orang yang memiliki perilaku mengontrol pasangan dan cemburu berlebihan biasanya adalah orang yang posesif. Mengontrol orang lain awalnya akan terkesan halus namun lama kelamaan intensitasnya semakin naik.
Menurut sebuah penelitian University of North Florida di tahun 2010, cemburu yang berlebihan membuat kualitas hubungan semakn menurun. Hal itu selaras dengan penelitian di tahun 2014 di mana orang-orang yang posesif di tahap awal cenderung memiliki gaya komunikasi yang tidak sehat di kemudian hari.
6. Kurangnya Komunikasi Terbuka
Pasangan yang agresif, suka menyalahkan atau mengekspresikan emosi secara spontan menunjukkan bahwa orang itu memiliki komunikasi yang tidak efektif. Menurut Samara Quintero, hubungan yang sehat adalah mereka yang memberikan tempat aman untuk berbicara secara terbuka tentang emosi mereka tanpa takut dihakimi atau dikritik.
Menurut Journal of Marriage and Family pada 2017 menyebutkan komunikasi di awal hubungan akan berperan dalam kepuasan pasangan di masa depan dan kepuasan komunikasi di awal hubungan dapat menghasilkan kemitraan yang bersahabat di kemudian hari.
7. Tidak Memiliki Teman
Salah satu tanda red flag terhadap pasangan adalah tidak memiliki teman. Artinya mereka tidak mampu atau mau menciptakan persahabatan dengan orang lain. Jika pasanganmu tidak memiliki teman kemungkinan ia akan menuntut lebih banyak bahkan sepanjang waktunya.
Orang yang tidak memiliki teman cenderung tidak memahami keinginan dan kebutuhan kamu untuk bersosialiasai dengan teman-teman. Bahkan peringatan dari pasangan ini bisa memicu kebencian.
8. Tidak Tunjukkan Dukungan
Berdasarkan penelitian Child Family Community Australia pada 2014, mengatakan bahwa hubungan pasangan, komitmen dan dukungan untuk pasangan dibutuhkan guna menjaga stabilitas hubungan. Ternyata, menginginkan hubungan itu bertahan lama tidaklah cukup.
Hubungan itu bisa bertahan lama, salah satunya dengan perilaku menunjukkan dukungan terhadap pasangan mereka.
Sebelum menjadi red flag sebenarnya ada peringatan lain yakni yellow flag. Peringatan ini biasanya muncul ketika menerima kritik dengan buruk, berbicara dengan mantan, kurang pengalaman hubungan jangka panjang hingga tidak sering berbagi perasaan.
Nah, jika sudah memahami peringatan-peringatan di atas terkait red flag, tentu ada langkah yang perlu kamu ambil. Dalam menjalin hubungan, terapis pernikahan selalu menekankan untuk menjaga komunikasi.
Baca Juga: Mengenal Arti Love Bombing, Bentuk Manipulasi dalam Hubungan
