Penjualan Mobil Tetap Tinggi Meski Harga BBM Naik
KATADATA ? Awal pekan ini, PT Astra International Tbk, melalui dua anak perusahaannya PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor, baru saja meluncurkan produk kembar. Kendaraan murah dan ramah lingkungan yang diberi nama Agya dan Ayla.
Dua hari berselang giliran PT Honda Prospect Motor meluncurkan kendaraan sejenis, yang diberi nama Brio Satya. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, agen tunggal pemegang merek (ATPM) Suzuki, juga akan meluncurkan kendaraan setipe dalam waktu dekat, berbarengan dengan acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 pada 19-29 September mendatang.
Di sisi lain, pemerintah pada akhir Juni lalu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Alasannya subsidi pada kedua jenis BBM ini tidak memenuhi sasaran karena lebih banyak dikonsumsi oleh kendaraan pribadi.
Jika kebijakan pemerintah menaikkan harga bertujuan menekan konsumsi BBM, seharusnya akan berdampak signifikan terhadap penjualan kendaraan bermotor. Namun ini tidak terjadi. Ketidakefektifan kebijakan pemerintah terlihat dari grafik di bawah ini. Penjualan kendaraan bermotor tetap tinggi, meski harga BBM dinaikkan.
Kecuali jika terjadi krisis ekonomi besar, seperti pada 1998, penjualan mobil akan tetap tinggi. Saat terjadi krisis pada 2008, penjualan mobil penjualan mobil hanya turun 20 persen di 2009 sebelum kembali naik 57 persen pada 2010.
Perusahaan riset Frost & Sullivan pun memprediksi penjualan mobil Indonesia akan naik 7,5 persen atau tembus 1,2 juta unit pada tahun ini. Menurut Dushyant Sinha, Associate Director Frost & Sullivan untuk kawasan Asia Pasifik, program mobil murah dan ramah lingkungan akan menjadi katalis penjualan mobil di Indonesia.