Grup Astra Siapkan Proyek Hunian Terpadu Seluas 70 Hektar di Cakung
Lesunya bisnis otomotif membuat PT Astra International Tbk. semakin gencar mengembangkan bisnisnya di sektor lain, salah satunya properti. Anak usahanya yakni PT Menara Astra (Astra Property) mulai menggarap proyek perumahan serta hunian vertikal.
Salah satu proyek yang akan diluncurkan pada bulan ini adalah proyek hunian terpadu di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Proyek yang diberi nama Asya ini dibangun di atas lahan seluas 70 hektare. Proyek ini terdiri dari apartemen, rumah tapak, hingga hunian di tepi danau.
(Baca: Persaingan Ketat, Penjualan Mobil Grup Astra Turun)
"Akan segera diluncurkan untuk landed house-nya (rumah tapak)," kata Deputy Finance Director Astra Property Panji Nurfirman kemarin di Semarang. Adapun unit yang siap diluncurkan adalah rumah kluster Semayang yang berada di kompleks tersebut.
Selain itu beberapa properti yang juga sedang dikerjakan oleh Astra Property antara lain Menara Astra di Jalan Sudirman, Jakarta. Menara Astra ini disiapkan untuk menjadi rumah atau kantor pusat Astra International. (Baca: Sudah Punya Tol dan Pelabuhan, Astra Berminat Membangun Bandara)
Menara Astra dibangun dengan memiliki tinggi 260 meter. Menara ini diklaim akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia, setelah Cemindo Tower setinggi 289 meter dan Wisma BNI 46 setinggi 262 meter. Panji mengatakan proyek Menara Astra akan rampung bulan ini.
Di belakang Menara Astra juga dibangun tiga proyek apartemen bernama Anandamaya yang sedang dikerjakan. Panji menargetkan 509 unit apartemen premium dan mewah ini akan selesai kuartal IV 2018 mendatang. Sebanyak 94 persen unit apartemen ini sudah sold out (habis terjual).
(Baca: Anak Usaha Astra International Tertarik Beli Jalan Tol Becakayu)
Perseroan juga akan membangun proyek residensial di wilayah TB Simatupang, Jakarta Selatan bernama Arumaya. Namun Panji masih belum dapat memastikan berapa unit yang akan dijual di proyek hunian anyar lainnya tersebut. "Karena kami masih rancang desainnnya," kata dia.
Panji juga menambahkan ke depannya Astra mempertimbangkan untuk masuk dalam pengembangan kawasan industri. Apalagi dengan adanya proyek infrastruktur penting dan strategis seperti pelabuhan Patimban. "Tapi ini masih lama, mungkin 10 tahun lagi," ujarnya.
(Baca: Hingga 2020, Astra Targetkan Kepemilikan 500 kilometer Jalan Tol)